Hamba yang mengenal Allah tanpa melihat ciptaan Allah, tanpa perantara selain Allah sendiri, mata hatinya telah mampu menyingkap tabir penghalang dengan Allah, tentu atas izin Allah jua adanya.
Akan tetapi tidak berarti ciptaan Allah ini tidak dapat dipergunakan untuk mengenal Allah, justru dengan mengenal ciptaanNya manusia akan lebih akrab denganNya.
Baca Juga: Telkomsel Kebakaran Jaringan Terganggu, Netizen: Pekanbaru Terbakar Kenapa Sampai Aceh Dampaknya
Adapun, hamba yang menggunakan wujud ciptaanNya sebagai jalan untuk mengenal Allah dengan ukuran logika, disebut orang yang sedang menuju kepada Allah.
Perjalanan menuju Allah ialah dengan mengenal Allah yang paling sesuai dengan sunnah Rasulullah, yaitu dengan mempelajari ilmu Tauhid. Yakni sifat-sifat Allah yang 99 beserta pembagiannya.
Syekh Ahmad bin Muhammad Ataillah menegaskan dalam kitab tersebut, bahwa hamba yang telah mengenal Allah tanpa alam semesta adalah orang yang mendapatkan sinar cahaya Allah.
Baca Juga: Asal Muasal Kejadian, Cahaya yang Menjadi Permulaan Ciptaan Allah SWT
Sedangkan hamba yang menuju Allah untuk mengenal Nya adalah orang yang sedang mencari sinar cahayaNya.
Orang yang telah sampai kepada Allah, terpancar darinya cahaya yang mampu melihat Allah dengan mata hati. Hamba yang telah mencapai tingkat ini telah sampai kepada haqqul yaqin. Wallahu’alam.**