Patut Dicontoh, Hadapi Wabah Penyakit Menular Umar bin Khattab Lakukan Hal ini, Simak Kisahnya

- 16 September 2020, 15:50 WIB
Ilustrasi wabah penyakit: Patut Dicontoh, Hadapi Wabah Penyakit Menular Umar bin Khattab Lakukan Hal ini, Simak Kisahnya
Ilustrasi wabah penyakit: Patut Dicontoh, Hadapi Wabah Penyakit Menular Umar bin Khattab Lakukan Hal ini, Simak Kisahnya /Pikiran Rakyat/.*/Pikiran-Rakyat.com

MANTRA SUKABUMI – Wabah penyakit menular Covid-19 sudah hampir sepuluh bulan sejak pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China melanda dunia termasuk Indonesia.

Jutaan orang di berbagai negara di seluruh dunia telah terpapar virus tersebut. Bahkan, tak sedikit pula yang meninggal dunia akibat postif Covid-19.

Berbagai cara pun dilakukan agar wabah penyakit ini segera mereda. Hampir setiap negara berupaya membuat penawar atau vaksin untuk melenyapkan virus tersebut.

Baca Juga: Bintang Tsurayya Disebut Sebagai Pertanda Hilangnya Wabah Covid-19, Simak Faktanya

Baca Juga: Wabah Covid-19 Akan Hilang Setelah Dua Hal Ini, Salah Satunya Sudah Muncul

Itu artinya, sebagai manusia memang diharuskan agar terus berikhtiar agar pandemi Covid-19 ini cepat berlalu.

Dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu, agar dapat menjaga diri dari paparan virus corona dengan menerapkan protokol kesehatan

Berbicara pencegahan paparan Covid-19 yang merupakan bagian dari ikhtiar lahiriah, ikhtiar bathiniah pun perlu dilakukan. Sebab peristiwa yang terjadi di dunia ini sudah tentu ada campur tangan Allah subhanahu wata’ala.

Artinya, dalam setiap menghadapi peristiwa yang terjadi di dunia seperti wabah penyakit menular harus selaras dalam penanganannya anatara ikhtiar lahir dan batin.

Baca Juga: 10 Tanda Orang Meninggal Dunia dalam Keadaan Khusnul Khatimah, Salah Satunya Karena Wabah Penyakit

Pentingnya menghadirkan nama Allah SWT dalam setiap upaya atau ikhtiar lahir dalam menghadapi suatu musibah seperti wabah penyakit menular saat ini.

Sebagai contoh, kita semua dapat merenungi kisah yang pernah terjadi pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab. Di mana pada zaman pemerintahan beliau pernah terjadi wabah yang bermula di daerah Awamas, sebuah kota sebelah barat Yerussalem, Palestina.

Dilansir dari laman NU Online, Muhammad Husein Haekal dalam buku ‘Umar bin Khattab’ menjelaskan, kala itu wabah menyebar hingga ke Syam (Suriah) bahkan ke Irak. Diperkirakan kejadian wabah ini terjadi pada akhir 17 Hijriah dan memicu kepanikan massal saat itu.

Sayidina Umar dan pasukannya disarankan untuk tidak meneruskan perjalanan mereka. Namun, salah seorang sahabat mengatakan, “apakah lantas dia sebagai pemimpin lari dari takdir Allah?”

Baca Juga: 4 Golongan Manusia yang Dirindukan Surga, Salah Satunya Orang yang Rajin Membaca Alquran

Umar menanggapi bahwa dirinya dan pasukannya lari dari takdir Allah yang satu (buruk) ke takdir Allah yang lain (baik).

Seketika, sahabat Abdurrahman bin ‘Auf memperkuat Khalifah Umar mengenai sabda Nabi Muhammad SAW yang pernah mengatakan:

“Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian-kalian di dalamnya, maka janganlah kalian lari keluar dari negeri itu.” (Muttafaqun ‘alaihi, HR. Bukhari dan Muslim).

Pada akhirnya wabah tersebut berhenti ketika sahabat Amr bin Ash ra memimpin Syam. Dengan izin Allah SWT dan kecerdasannya, Amr bin Ash mampu menyelamatkan Syam dari wabah tersebut.

Baca Juga: Lindungi Diri dari Ganasnya Covid-19, Berikut 6 Tips Putus Mata Rantai Covid-19

Baca Juga: Ingin Terjaga dari Wabah Virus Corona, Amalkan Doa Ini Lengkap dengan Latin dan Terjemah

Amr bin Ash berkata: “Wahai sekalian manusia, penyakit ini menyebar layaknya kobaran api. Maka hendaklah berlindung dari penyakit ini ke bukit-bukit!”

Saat itu seluruh warga mengikuti anjurannya. Amr bin Ash dan para pengungsi terus bertahan di dataran-dataran tinggi hingga sebaran wabah Amawas mereda dan hilang sama sekali.

Berdasarkan kisah di atas dapat dismpulkan, bahwa dalam menghadapi suatu peristiwa seperti mewabahnya penyakit menular harus disikapi tidak hanya dengan satu persepsi saja.

Dalam menyikapi adanya wabah penyakit menular harus tetap menjalankan ikhtiar lahir dan juga ikhtiar batin, karena sangat penting berdoa memhon ridho dari Allah agar wabah penyakit menular yang melanda segera diangkat kembali, dan kehidupan pun kembali normal seperti sedia kala. **

Editor: Encep Faiz

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah