Usaha Merupakan Konsekuensi Logis dan Teologis dari Sebuah Doa

- 18 September 2020, 19:50 WIB
ILUSTRASI Usaha Merupakan Konsekuensi Logis dan Teologis dari Sebuah Doa
ILUSTRASI Usaha Merupakan Konsekuensi Logis dan Teologis dari Sebuah Doa /Pixabay/.*/Pixabay

MANTRA SUKABUMI – Sebagai seorang muslim yang meyakini akan keagungan Allah SWT, kita mesti yakin bahwa setiap apa yang diperintahNya adalah sebuah jalan kebaikan.

Allah memerintahkan kita untuk memohon doa kepadaNya, dan berjanji untuk mengabulkan doa hamba-hambaNya.

Namun untuk menunjukan kesunguhan dari sebuah doa, maka senantiasa harus dengan kesungguhan memaksimalkan upaya dalam mencapai permohonan tersebut.

Baca Juga: Allah Tak Akan Tolak Doa dari 3 Golongan Manusia Ini, Siapa Saja Mereka? Simak Ulasannya

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Sebagaimana dikutip Mantrasuakbumi.com dari islam.nu.or.id, bahwa berdoa harus disertai ikhtiar dan sebaliknya ikhtiar harus pula disertai doa.

Dalam kaitan ini, Ibnu Atha'illah al Iskandari mengingatkan bahwa setiap harapan menuntut adanya usaha konkret dari manusia.

الرجاء ما قارنه عمل والا فهو أمنية

“Harapan mesti disertai amal. Jika tidak, ia hanyalah angan-angan”. (lihat Taqrib al Turats al Hikam al ‘Athaiyyah, Syarh ibn Abbad al Nafaziy al Rundiy, Markaz al Ahram li al Tarjamah wa al Nasyr, Kairo, 1988, Cet. I, hal. 205).

Doa yang tidak diikuti dengan ikhtiar, hanyalah angan-angan yang bisa jadi karena itu Allah sulit mengabulkannya. Sebab dalam kaitan ini Allah subhanahu wa ta’ala berfirman.

Baca Juga: Doa Mbah Maimoen Zubair Agar Rumah Tangga Berkah dan Rezeki Mengalir Deras, Cukup Baca Ini

Baca Juga: Orang yang Positif Terpapar Covid-19, Cobalah Baca Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW Berikut Ini

إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS, Ar Ra’d: 11).

Jadi apa yang disampaikan Ibnu Atha’illah, sejalan dengan firman Allah di dalam Alquran, bahwa setiap harapan yang dimaksudkan untuk mencapai sesuatu, misalnya dari tidak memiliki menjadi memiliki.

Atau singkatnya, menghendaki adanya perubahan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, maka harus ada ikhtiar untuk melakukan perubahan itu. Jika tidak, itu hanyalah sebuah angan-angan kosong.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang berdoa kepada Allah memohon suatu perlindungan agar sesuatu yang negatif atau buruk tidak menimpa dirinya.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ternyata Setan Tidak Bisa Menembus Pintu atau Tembok, Berikut Penjelasannya

Baca Juga: 4 Golongan Manusia yang Dirindukan Surga, Salah Satunya Orang yang Rajin Membaca Alquran

Atau ia menghendaki agar ia dijauhkan dari suatu keadaan, untuk mencapai keadaan sebaliknya yang baik dan bermanfaat.

Prinsip ini sesuai dengan nasihat Ibnu Atha’illah sebagaimana tertulis dalam kitab beliau, yakni Al-Hikam, juga sejalan dengan firman Allah SWT dalam surat Ar-Ra’d. Singkatnya, ikhtiar adalah konsekuensi logis dan teologis dari sebuah doa.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x