Alasan Mengapa Bulan Safar Disebut Sebagai Bulan Pembawa Sial, Berikut penjelasannya

- 19 September 2020, 20:00 WIB
ILUSTRASI bulan Safar
ILUSTRASI bulan Safar //PIXABAY/

Larangan-larangan tersebut masih diyakini oleh beberapa kalangan sampai sekarang. Padahal sebagai seorang muslim harusnya kita tidak boleh percaya karena larangan-larangan tersebut sama halnya mitos dan tahayul atau disebut juga khurafat.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada penyakit yang menular dengan sendirinya, tidak ada keyakinan sial karena sebab tertentu, tidak ada keyakinan tentang burung hantu, dan tidak ada kesialan bulan safar.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Bahkan dibulan safar Rasulullah SAW melakukan tradisi-tradisi yang baik di bulan ini guna menggugurkan anggapan negatif orang-orang pada masa jahiliah, diantar tradisi baik yang beliau mulai yaitu:

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

1. Pernikahan Rasulullah dengan Khadijah
2. Rasulullah menikahkan Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib pada bulan ini
3. Hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah juga terjadi di bulan Safar
4. Perang pertama dalam Islam, yaitu perang Abwa
5. Penaklukan Khaibar pada tahun ke-7 Hijriah terjadi di bulan Safar
6. Rasulullah mengutus Usamah bin Zaid kepada pimpinan prajurit Rum tahun 11 Hijriah, itu terjadi beberapa hari pra-wafatnya Rasulullah.

Jadi, bulan SAFAR bukanlah bulan kesialan. Anggapan bulan SAFAR ini merupakan bulan kesialan adalah kepercayaan bangsa Arab Jahiliyah terdahulu. **

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x