Khutbah Jumat Singkat Bulan Rajab: Memahami Makna Hakikat Shalat Sebagai Aspek ibadah, Spiritual dan Moral

- 18 Januari 2024, 20:20 WIB
Khutbah Jumat Singkat Bulan Rajab: Memahami Makna Hakikat Shalat Sebagai Aspek ibadah, Spiritual dan Moral
Khutbah Jumat Singkat Bulan Rajab: Memahami Makna Hakikat Shalat Sebagai Aspek ibadah, Spiritual dan Moral /PEXELS / Vija Rindo Pratama

 

MANTRA SUKABUMI - Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang membawa risalah kebenaran dan cahaya petunjuk bagi seluruh umat.

Bulan Rajab, bulan yang penuh berkah dan keutamaan, kembali hadir dalam hidup kita. Sebuah waktu yang memberikan kesempatan bagi kita untuk merenung dan memperdalam makna serta hakikat dari ibadah yang paling mendasar dalam Islam, yaitu shalat.

Berikut Khutbah singkat bulan Rajab dengan tema memahami makna dan hakikat Shalat sebagai aspek ibadah, spiritual, dan moral.

KHUTBAH I

الحمد لله ربِّ العالمين والْعاقِبَةُ لِلْمُتَّقين ولا عُدْوانَ إلَّا عَلى الظَّالمِين وأشهد أنْ لا إله إلاالله وحده لا شريك له ربَّ الْعالمين وإلَهَ المُرْسلين وقَيُّوْمَ السَّمواتِ والأَرَضِين وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوثُ بالكتابِ المُبين الفارِقِ بَيْنَ الهُدى والضَّلالِ والْغَيِّ والرَّشادِ والشَّكِّ وَالْيَقِين والصَّلاةُ والسَّلامُ عَلى حَبِْيبِنا و شَفِيْعِنا مُحمَّدٍ سَيِّدِ المُرْسلين و إمامِ المهتَدين و قائِدِ المجاهدين وعلى آله وصحبه أجمعين

Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah.

Diantara ibadah yang agung dan penting ialah shalat. Karena merupakan amalan terbaik seorang hamba. Rasulullah bersabda yang diriwayatkan imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad,

 “Istiqamahlah, dan kalian tidak akan mampu ber-istiqamah dengan sempurna. Ketahuilah, sebaik-baik amalan kalian ialah shalat. Dan tidaklah menjaga wudhu, kecuali seorang mukmin”.

Terlebih lagi, shalat telah diwajibkan Allah terhadap kaum mukminin. Sehingga sudah selayaknya kita memperhatikan masalah ini. Dengan berharap dapat menunaikannya secara sempurna.

Shalat menempati kedudukan tinggi dalam Islam. Adalah rukun kedua dan berfungsi sebagai tiang agama. Dalam sebuha hadist yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dan Imam Ahamd, Rasulullah bersabda,

رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ

Pemimpin segala perkara (agama) ialah Islam (syahadatain), dan tiangnya ialah shalat”.

Seluruh syariat para rasul menganjurkan dan memotivasi umatnya untuk menunaikannya, sebagaimana Allah berfirman menjelaskan do’a Nabi Ibrohim Alaihissallam :

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak-cucuku, orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Rabb kami, perkenankan do’aku”. [Ibrahim:40].

Dan mengisahkan Nabi Ismail Alaihissallam :

وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُۥ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ وَكَانَ عِندَ رَبِّهِۦ مَرْضِيًّا

Dan ia menyuruh ahlinya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya”. [Maryam :55].

Pada kesempatan khutbah Jumat yang penuh keberkahan ini, mari kita bersama-sama memahami makna dan hakikat shalat sebagai aspek ibadah, spiritual, dan moral.

Dimensi Ibadah Shalat:

Shalat bukan sekadar rutinitas gerakan fisik atau keharusan yang bersifat formal. Ibadah shalat memiliki makna mendalam sebagai wujud pengabdian langsung kita kepada Allah SWT. Setiap rakaat, setiap sujud, adalah bentuk ketaatan kita kepada Sang Pencipta, suatu perjumpaan jiwa dengan Yang Maha Esa.

Dimensi Spiritual dalam Shalat:

Dalam setiap seruan takbir, kita diajak untuk meninggalkan dunia dan memasuki ruang spiritualitas yang penuh ketenangan. Shalat adalah momen berharga untuk merenung, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Allah. Shalat bukan hanya ritual formal, melainkan juga perjalanan batin yang membawa kita ke hadapan-Nya dengan tulus dan ikhlas.

Hakikat Shalat sebagai Pemurnian Moral:

Shalat memiliki peran besar dalam membentuk karakter moral kita. Dalam setiap gerakan shalat, kita dilatih untuk disiplin, kesabaran, dan kesucian hati. Shalat adalah sarana tazkiyah, penyucian diri, yang membantu kita menjauhi sifat-sifat yang merugikan dan mendekatkan diri kepada kebaikan moral.

Dalam bulan Rajab yang penuh berkah ini, mari kita manfaatkan kesempatan untuk merenungkan kembali hakikat shalat. Semoga shalat tidak sekadar menjadi kewajiban rutin, tetapi menjadi sumber kekuatan spiritual dan pendorong moralitas yang luhur dalam kehidupan kita sehari-hari.

Marilah kita tingkatkan kualitas shalat kita, menjadikannya sebagai pilar utama dalam pembentukan karakter dan spiritualitas kita. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan memberikan keberkahan kepada kita semua. Amin.

Akhir kata, mari kita sambut bulan Rajab dengan hati yang tulus dan tekad untuk menjadi hamba yang lebih baik di hadapan-Nya. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.***

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x