Maka, ia menghunus pedangnya sendiri dan menebaskannya pada tangan yang telah menampar wajah yang mulia itu. Seketika tangannya terputus. Darah mengucur deras, dan ia pun jatuh pingsan.
Baca Juga: Tak Ada Jarak dengan Allah SWT, Hati-hati terhadap Doa Orang yang Tertindas
Tidak lama berselang datang melintas satu rombongan kafilah. Mereka melihat seorang laki-laki terkapar di tanah dengan tangan yang terputus.
Mereka membalut dan berusaha menghentikan aliran darah laki-laki itu. Kemudian, mereka memercikkan air pada wajahnya sehingga ia siuman dari pingsannya. **