MANTRA SUKABUMI - Rambut merupakan salah satu aset penting pada setiap orang termasuk pria. Lantaran, menjadi penunjang penampilan dan bisa lebih menambah rasa percaya diri.
Namun, tak sedikit pria yang masih berusia muda rambutnya sudah rontok bahkan mengalami kebotakan permanen.
Jika anda mengalami hal itu, tentu akan bertanya-tanya apa yang menyebabkan rambut anda bisa rontok hingga mengalami kebotakan padahal masih berusia muda.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Waspada, Mie Instan Ternyata jika Dikonsumsi secara Rutin Dapat Timbulkan Kanker
Menurut American Hair Loss Association, dua pertiga pria di Amerika Serikat mengalami kerontokan rambut pada usia 35 tahun.
Sementara pada usia 50 tahun, sekitar 85 persen pria Amerika melaporkan penipisan rambut yang nyata.
Meskipun garis rambut yang surut dan bintik-bintik kebotakan dapat dikaitkan dengan genetika, namun ada jenis rambut rontok dan penipisan lainnya yang terjadi akibat banyak hal.
Baca Juga: Awas, Berakibat Fatal Gunakan HP dengan Posisi Berbaring karena dapat Sebabkan Kanker Mata
Berikut 5 penyebab rambut rontok hingga mengalami kebotakan paling umum pada pria di usia muda, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari aedit.com pada Sabtu, 10 April 2021 diantaranya.
1. Genetika
Genetika (keturunan) adalah penyebab utama kebotakan di kalangan pria. Kebotakan pola pria (MPB) menyumbang lebih dari 95 persen kerontokan rambut di antara pria di A.S.
Secara medis dikenal sebagai androgenetic alopecia, kebotakan pola pria ditandai dengan garis rambut yang surut dan menipis di sekitar mahkota kepala.
The American Hair Loss Association melaporkan sekitar 25 persen pria mulai melihat efek MPB sejak usia 21 tahun.
Selain itu, rambut rontok keturunan juga biasanya disebabkan oleh perubahan hormonal.
Baca Juga: Akui Banyak Kebohongan Jokowi yang Diumbar Netizen, Amien Rais: Sebetulnya Saya Kasihan Sama Anda
2. Diet dan Nutrisi
Meskipun diet biasanya tidak berperan besar dalam kerontokan rambut pria seperti halnya wanita, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan penipisan dan pengelupasan yang tidak disengaja.
Hal ini terutama terjadi ketika pria gagal memenuhi tunjangan diet yang dibutuhkan (RDA) vitamin dan mineral.
Kontributor utama pertumbuhan rambut termasuk zat besi, seng, vitamin B, dan protein, yang secara alami ditemukan di banyak produk hewani.
3. Kondisi Medis
Baik bagi pria maupun wanita, ada berbagai kondisi medis yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Meskipun penipisan atau kebotakan tidak selalu permanen, pilihan pemulihan rambut akan bergantung pada kondisi medis yang sedang dirawat.
Kondisi paling umum yang menyebabkan kerontokan rambut akibat peradangan, alopecia areata ditandai dengan bercak rambut rontok yang berbatas tegas.
Ini dapat berkembang menjadi rambut rontok total dari kulit kepala (alopecia totalis) atau dari seluruh tubuh (alopecia universalis), dalam kasus yang parah.
Baca Juga: Tanda Orang Meninggal dalam Keadaan Khusnul Khotimah, Salah Satunya karena Sakit Perut
4. Obat-obatan
Ada berbagai macam obat yang dapat menyebabkan rambut rontok atau memperburuk kondisi rambut rontok yang sudah ada.
Beberapa obat umum yang bisa disalahkan termasuk obat penurun kolesterol, antikoagulan (ditemukan dalam pengencer darah), obat tekanan darah, steroid, dan perawatan jerawat.
Obat dapat merangsang rambut rontok dengan mengganggu siklus pertumbuhan rambut - biasanya dalam fase telogen (istirahat) dan anagen (tumbuh).
Telogen Effluvium: Jenis yang lebih umum terjadi ketika obat menyebabkan rambut memasuki fase telogen. Hal ini menyebabkan pelepasan prematur selama beberapa bulan.
5. Stres
Stres emosional atau fisik yang intens baik karena pandemi, pekerjaan, atau penurunan berat badan yang cepat - tidak hanya memengaruhi kesehatan mental tetapi juga kesehatan fisik.
Terlepas dari pemicunya, stres dapat menyebabkan kerontokan atau memperburuk kerontokan rambut. Rata-rata, orang melepaskan 100 hingga 150 helai rambut setiap hari.
Jika Anda mengalami stres tingkat tinggi dan pelepasan berlebihan lebih dari 150 helai sehari, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.***