MANTRA SUKABUMI - Ada 2 salah kaprah orang terkait tanaman hias aglonema yang belum banyak diketahui, bahkan oleh para pecintanya.
Mengetahui 2 salah kaprah terkait tanaman hias aglonema tersebut akan menambah pengetahuan baru bagi orang tersebut.
Ketika memahami penjelasan 2 salah kaprah terkait tanaman hias aglonema, orang menyadari kealpaannya selama ini.
Baca Juga: 10 Jenis Tanaman Hias Aglonema Termahal, Aglonema Moonlight Salah satunya
Bahwa fakta sesungguhnya 2 salah kaprah terkait tanaman hias aglonema tersebut tidak benar dan harus diluruskan.
Dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah Sisi Lain Tumbuhan di kanal YouTube pada 1 September 2021, berikut 2 salah kaprah terkait tanaman hias aglonema.
1. Aglonema sama dengan sri rezeki
Faktanya aglonema berasal dari bahasa Yunani aglo berarti terang atau sinar, sedangkan nema maknanya benang.
Bila kedua makna digabungkan secara harfiyah maka menjadi benang yang terang atau yang membawa keberuntungan.
Setiap negara-pun memilik nama tersendiri untuk menyebut aglonema, namun kesemuanya memiliki maksud yang hampir sama.
Aglonema yang banyak digandrungi orang saat ini merupakan hibrida atau hasil silang dari campur tangan manusia.
Sedangkan di Indonesia, tumbuhan semacam aglonema yang bernama sri rezeki itu berbeda karena asli tanpa capur tangan manusia.
Jadi aglonema dan sri rezeki itu serupa tapi tak sama.
2. Seluruh aglonema ditanam di tanah
Sebagian aglonema memang tumbuh di tanah seperti yang hidup liar di alam, di hutan-hutan, dan di bawah-bawah pohon.
Ada juga aglonema silangan seorang ahli dan salah satu jenis hibrida yang cocok ditanam di media tanah.
Sementara aglonema-aglonema hibrida yang lain berbeda, tidak bisa tumbuh di tanah karena merupakan silangan yang rawan dan rentan.
Akar aglonema hibrida membutuhkan media tanam yang membuatnya leluasa untuk berkembang, sedangkan tanah akan menghambat.***