Cara Atasi Kulit Rusak bagi Pengguna Krim Pemutih Abal-abal

- 10 Maret 2021, 08:26 WIB
Ilustrasi penyakit kulit,
Ilustrasi penyakit kulit, /PIXABAY/milesz

MANTRA SUKABUMI - Banyak orang ingin memiliki kulit yang sehat dan putih secara instan.

Jalan pintas secara instan itu adalah cara yang salah, apalagi kosmetik atau krim pemutih yang digunakan tidak berizin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), belum lagi harganya terlalu murah.

Krim pemutih tidak ada pengawasan dari BPOM dan tidak berlabel halal akan menyebabkan kerusakan pada kulit.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Setelah Minta KSP Moeldoko Dipecat, Kabar Duka Langsung Selimuti Jimly Asshiddiqie: Innalilahi

dr. Fatimah Zahra, M.Biomed. AAM mengatakan bahwa krim abal-abal terdapat kandungan logam yang berat.

"Krim abal-abal itu dalam asumsi saya mengandung logam berat, merkuri. Mudah-mudahan belum muncul efek serius. Jika kita tahu mengandung merkuri, harus segera dihentikan," tuturnya dalam siaran resmi Sheima, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Rabu, 10 Maret 2021.

Dokter Fatimah menambahkan, semakin lama dipakai produk mengandung merkuri akan semakin menumpuk di jaringan kulit dan perlu waktu lama hingga tahunan untuk menghilangkannya.

Logam berat akan berefek lama pada kulit dan akan mengakibatkan sel kulit rusak, dr Fatimah sarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung serat.

Baca Juga: Diusianya yang Tak Lagi Muda, Ternyata Prabowo Subianto Menguasai Sistem Senjata Angkatan Laut dan Darat

"Supaya logam berat tidak berefek lama karena mengendap di ginjal, juga harus disertai minum air putih yang banyak. Jangan lupa diet sehat, konsumsi makanan dengan banyak serat, dan menjalani gaya hidup yangs sehat," katanya.

Meski demikian, ada solusi yang diberikannya. Yang pertama adalah mengonsumsi antioksidan yang tinggi.

Dia juga menyarankan untuk memilih produk kecantikan yang sudah berizin BPOM, berlabel halal, dan konsultasi ke dokter kulit atau dokter kecantikan.

Dalam memilih kosmetik, dia menyarankan untuk mencari produk yang menyehatkan kulit, bukan sekadar menawarkan kulit putih dan bersinar.

Baca Juga: KPK Bongkar Mafia Tanah di DKI, Habib Husin : Jangan Karena Sepupu Novel Baswedan Anies Tidak Diperiksa

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 Maret 2021: Elsa Ungkap Rahasia Soal Reyna, Nino Ragukan Kejujurannya

"Kalau diartikan putih tetapi tidak sesuai dengan warna kulit di bagian tubuh lainnya kan jadi lucu. Wajah itu ada rona-ronanya, ada rumusnya seperti yang ada di Fitzpatrick. Nggak mungkin kan wajahnya putih mengilap sementara leher dan tangannya hitam, itu nggak bagus," katanya.

Dari referensi yang pernah dibacanya, memang banyak perempuan Indonesia ingin memiliki kulit yang putih.

"Mereka sebenarnya korban iklan. Di Indonesia kulit putih digadang-gadang lebih cantik, padahal jelas kulit Indonesia, dan Asia Tenggara berbeda-beda. Ada suku tertentu yang berkulit putih, tapi tidak semua. Kita berkulit gradasi, putih sampai sawo matang,"pungkasnya.***

 

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x