Hasil Penelitian Ungkap Reaksi Dahsyat pada Otak Anak saat Dibentak, dr Aisyah Dahlan: Korslet dan Hangus

- 11 Oktober 2021, 17:50 WIB
Hasil Penelitian Ungkap Reaksi Dahsyat pada Otak Anak saat Dibentak, dr Aisyah Dahlan: Korslet dan Hangus./
Hasil Penelitian Ungkap Reaksi Dahsyat pada Otak Anak saat Dibentak, dr Aisyah Dahlan: Korslet dan Hangus./ /Pexels /August de Richelieu/


MANTRA SUKABUMI - dr Aisyah Dahlan mengungkapkan sebuah hasil penelitian bahwa ada reaksi dahsyat ketika anak dibentak.

dr Aisyah Dahlan mengatakan bahwa bila sering dibentak beberapa sambungan otak anak bisa terjadi korslet dan hangus.

Hal tersebut diungkapkan dr Aisyah Dahlan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang Neurologis dan Neurosaintis.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

"Jadi kalau anak sering dibentak oleh orang tuanya itu sudah banyak penelitiannya, salah satunya penelitian dari Lies Elieos ya seorang Neurologis dan Neurosaintis, dia pernah test otak anaknya, sengaja sebetulnya dia teriak ya, itu ternyata terjadi percepatan arus listrik pada sambungan otaknya," terang dr Aisyah Dahlan seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun tiktok @dokter_aisyahdahlan pada Senin, 11 Oktober 2021.

"Jadi pada saat anak dibentak, itu listriknya itu terjadi loncatan yang terlalu cepat, sehingga dia bisa korslet, tali talinya hangus, Masyaa Allah," jelas Dokter terapis itu.

Sedangkan jika dalam ilmu alam bawah sadar hal tersebut bisa membentuk memori yang luka.

"Kalau dalam ilmu alam bawah sadar itu terjadi sambungan neuron yang terlalu kuat sehingga membentuk memori yang membuat luka," ujarnya.

"Jadi hati-hati pada anak-anak yang selalu dibentak ya, apalagi dibentak dengan emosi ya," jelasnya.

"Kecuali memang logat suarnya keras, sepeti saya nih orang bugis tidak bisa bicara lembut seperti orang Jogya," sambungnya.

"Tapi otak mengerti, mana suara yang keras gembira mana yang marah," pungkasnya.

Pada kesempatan lain dr Aisyah Dahlan memberikan tips cara motivasi anak agar rajin belajar tanpa harus dibentak atau dipaksa orang tua.

dr Aisyah Dahlan pun memberikan masukan agar orang tua menggunakan 5 bahasa kasih sayang dalam menyikapi anak.

"kadang setiap anak itu beda-beda, bahkan suami istri ajah beda cara mengungkapkan kasih sayang dan cintanya," ucap dr Aisyah Dahlan.

dr Aisyah Dahlan dikenal dengan gaya bicaranya yang santai namun tegas ini mengungkapkan bahwa cara motivasi setiap anak itu beda-bada, yang lebih utama yaitu mengedepankan rasa kasih sayang.

Kemudian ada konsep teori baterai ksih sayang menurut dr Adi W. Gunawan salah satu guru dr Aisyah Dahlan.

"di otak manusia itu ada baterainya," ujar dr Aisyah Dahlan

Baca Juga: Boruto Episode 216: Pertarungan Dahsyat Melawan Isshiki! Tanggal Rilis dan Plot

Menurut dr Aisyah Dahlan ungkapan ini adalah perumpamaan agar mudha dipahami.

"Rasa aman dan nyaman seseorang berbanding lurus dengan isi baterai kasihnya  artinya batu otak itu bisa aman dan nyaman kalo diisi baterai kasih sayang," jelasnya.

Artinya baterai kasih sayang yang dimaksud dr Aisyah Dahlan adalah tutur kata atau sikap orang tua pada anak yang mesti dilakukan menggunakan 5 bahasa kasih sayang.

Lebih lanjut dr Aisyah Dahlan mengatakan jika sifat baterai kasih sayang harus diisi setiap hari atau minimal 3 hari dalam seminggu.

Menurut dr Aisyah Dahlan jika tidak diisi baterai maka penyimpangan perilaku akan dilakukan anak karena tidak ada bimbingan sebelumnya.

"contohnya sebelum baca Al quran isi dulu baterainya, kasih masukan dari orang tua," sarannya.

"Kalau anak malas cek batang otakna, lapar kah, hauskah? atau capek baru beres bermain," ujarnya.

Penyimpangan perilaku adalah indikasi baterai sudah mencapai batas kritis manusia.

dr Aisyah Dahlan pun ungkap 5 Dasar Bahasa Kasih di antaranya:

1. Pujian (kata-kata pendukung)

2. Waktu yang berkualitas bersama (ngobrol bareng, jalan bareng, makan, ibadah bareng dan lainnya)

3. Sentuhan fisik (memeluk, menggandeng, menuntun saat nyebrang, dan lainnya)

5. Pelayanan (membetulkan barang/alat yang rusak, menyiapkan, membantu dan lainnya)

6. Hadiah

Saran dr Aisyah Dahlan ini bisa dilakukan pada anak bayi 0 – 3 tahun, ke 5 bahasa kasih tersebut harus diisi setiap hari.

Namun di atas 3 tahun tidak perlu diisi ke lima-lima nya namun pilih yang menurut orang tua dan anak nyaman.

Ke 5 bahasa kasih itu bisa membuat anak senang, tapi ada 2 bahasa kasih utama yang cepat kosong

"Ke 2 bahasa kasih yang kosong itu harus diisi Setiap hari, supaya tidak lowbat, agar tercipta keluarga sakinah," ucapnya.

"Sampaikan cinta kita berdasarkan bahasa kasih dia, bukan dengan bahasa kasih kita supaya tidak “miss mengerti ” supaya tidak “garing”, ucapnya.

"Kadang ada seseorang yang merasa “garing” padahal sudah dipenuhi kebutuhannya oleh orang-orang tercintanya tapi masih merasa ada yang “kurang”," pungkasnya.***


Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah