Cara Kendalikan Wanita yang Suka Ceplas-ceplos dalam Bicara, Gegini Tips dari dr Aisyah Dahlan

- 19 November 2021, 08:40 WIB
Cara Kendalikan Wanita yang Suka Ceplas-ceplos dalam Bicara, Gegini Tips dari dr Aisyah Dahlan
Cara Kendalikan Wanita yang Suka Ceplas-ceplos dalam Bicara, Gegini Tips dari dr Aisyah Dahlan /Youtube/Rumil Al-Hilya

 

MANTRA SUKABUMI – dr Aisyah Dahlan bagikan tips mengendalikan kebiasaan wanita yang suka ceplas-ceplos dalam bicara.

dr Aisyah Dahlan mengutarakannya bahawa, ceplas-ceplos ini memang watak bawaan wanita yang butuh mengeluarkan 24 ribu kata per hari.

Namun terkadang watak ceplas-ceplos dalam bicara pada wanita ini sering membuat lingkungan disekitarnya merasa terganggu, termasuk suami.

Baca Juga: Alasan Perempuan Sering Salah Tunjuk Arah hingga Susah Baca Peta Menurut dr Aisyah Dahlan

Lalu bagaimana cara mengendalikan kebiasaan ceplas-ceplos dalam bicara pada wanita, simak ulasan dr Aisyah Dahlan dari beberapa tips berikut ini.

“Gimana supaya kita lemah lembut? Ya tentu tentu kita bisa kendalikan itu dengan berdzikir,” ucap dr Aisyah Dahlan dikutip mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Pencinta dr Aisah Dahlan pada Jumat 19 November 2021.

“Rupanya ditemukan bahwa diotak kita nih, di atas telinga nih, kanan dan kiri
Itu, ditemukan sekitar tahun 2000 oleh Ian Marshall, isinya tuh Asmaul Husna.
Udah ada program itu, tinggal disebut-sebut maka dia nyala, namanya lobus temporalis,” lanjutnya

dr Aisyah Dahlan mengutarakan bahwa di lobus temporalis, selain terdapat fungsi pendengaran, disana terdapat pula neuron atau sel otak tentang Asmaul Husna.

Salah satu dari bacaan Asmaul Husna itu ialah yang maha lembut atau Ya Latif.

“Itulah kalau ibu merasa ceplas-ceplos, yang diperbanyak ialah ya latif, Yang Maha lembut, Ya Latif,” ucapnya.

Selain bacaan Ya Latif, bisa diperkuat dengan bacaan YA Rahman Ya Rahim yang artinya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Baca Juga: Cara Menghadapi Masalah dalam Rumah Tangga, dr Aisyah Dahlan: Jangan Dulu Menyerah, Lakukan Hal ini

“Karena pada saat kita sebut itu Ya Latif Ya Latif, maka ya ini akan jalan ke sistem saraf, maka program Ya Latif di otak lobus temporalis kita, dia terakses, dia nyala.

Setelah dia nyala dia jalan ke sistem syaraf, juga di sumsum tulang, dia akan jalan ke seluruh tubuh, sehingga kita menjadi orang yang lembut,” jelas dr Aisyah Dahlan.

“Jadi kalau kita ceplas-ceplos, adaptif juga kalau belum ditanya nggak usah ngomong dulu. Misalnya lagi kumpul gitu ya belum ditanya nggak usah cerita dulu. Nanti kalau ditanya Bu menurut Ibu Bagaimana, baru kita ngomong. Nah supaya bisa kaya gitu Itu tadi. Dzikir yang Latif itu udah itu power banget,”

Selanjutnya dr Aisyah Dahlan mengutarakan, agar pelepasan kalimat Ya Latif tidak keliru, maka harus diucapkan denga tenang sambil membayangkan. Hal ini dilakukan agar otak kanan ikut bekerja.

“Karena kalau terburu-buru nanti lafadz nya salah, nggak nyala di otak kanan kiri kita,” tutup dr Aisyah Dahlan.***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah