“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah olehmu berburuk sangka yang banyak. Karena apa, sebagian daripada berburuk sangka itu adalah perbuatan dosa” (Q.S. Al Hujuraat: 12).
Begitupun dalam Hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menegaskan “Jauhilah berburuk sangka, karena sesungguhnya prasangka adalah seburuk-buruknya perkataan”.
Lalu bagaimana cara merubah suuzon menjadi husnudzon?
Pertama, tekankan bahwa apa yang kita pikirkan selalu positif, that really matters. Ia bisa menjadi akar dari banyak persoalan, baik yang sifatnya sosial maupun individual.
Kita perlu mengelola pikiran kita agar senantiasa objektif dan hati-hati. Kalaupun ia mengandung bias, usahakan agar selalu husnudzon atau positive thinking.
Tetapi tetap saja, poin utamanya adalah kejujuran dan objektifitas dalam memberikan kesimpulan.
Kedua, kita juga fokus pada apa yang kita rasakan, maka kita perlu berusaha untuk menumbuhkan perasaan husnuzon di dalam diri kita.
Baca Juga: Terlalu Banyak Makan Bisa Sebabkan Virus? Berikut Ulasan dr Aisyah Dahlan
Perasaan husnuzon ini dapat dimunculkan dengan mengelola pikiran maupun perilaku kita.