Dari Gedung Sate hingga Jalan Braga, 4 Spot Bersejarah di Bandung yang Bisa Dikunjungi saat Ngabuburit

- 6 April 2022, 14:40 WIB
Deretan tempat dan spot bersejarah di Kota Bandung yang cocok dikunjungi untuk ngabuburit di bulan Ramadhan ada Gedung Sate dan Jalan Baraga
Deretan tempat dan spot bersejarah di Kota Bandung yang cocok dikunjungi untuk ngabuburit di bulan Ramadhan ada Gedung Sate dan Jalan Baraga /*/mantrasukabumi.com/Instagram @t_eza_s

MANTRA SUKABUMI – Berikut kami berikan spot-spot bersejarah di Kota Bandung yang bisa dikunjungi saat ngabuburit jelang berbuka.

Anda sedang jalan-jalan di Bandung tapi bingung tempat mana yang akan dituju untuk menghabiskan waktu ngabuburit? Simak informasinya dibawah ini.

Selain terkenal sebagai kota kuliner, Bandung ternyata menjadi bagian penting dari peristiwa sejarah Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, selain Surabaya dan DIY Yogyakarta.

Baca Juga: Dari Kolak hingga Bubur Sumsum, Inilah Deretan Resep Takjil Favorit Buka Puasa Praktis Ramadhan 2022

Tak heran jika kota Bandung memiliki banyak bangunan bersejarah yang masih terjaga dengan baik dan tentunya wajib untuk dikunjungi sambil ngabuburit.

Bahkan hingga kini bangunan-bangunan tersebut masih digunakan sebagai pusat pemerintahan maupun kepentingan lainnya, salah satunya Gedung Sate.

Tak heran jika Bandung terasa bagaikan surga bagi para penggemar sejarah yang instagramable. karena banyak lokasi bersejarah yang dapat dikunjungi sambil ngabuburit.

Lalu spot-spot bersejarah apa saja yang bisa dikunjungi saat ngabuburit jelang berbuka? Berikut spot-spot bersejarah di kota Bandung yang bisa dikunjungi saat ngabuburit jelang berbuka, sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari laman indonesia.travel pada Rabu, 6 April 2022.

1. Gedung Sate

Spot bersejarah pertama yang wajib dikunjungi saat ngabuburit menjelang berbuka adalah Gedung sate.

Selain menjadi salah satu ikon Kota Bandung, Gedung Sate merupakan gedung pemerintahan bersejarah sekaligus kawasan wisata yang banyak dikunjungi.

Menariknya, sebagian Gedung Sate ini mengadopsi dari beberapa gaya arsitektur. Gedung ini juga menggunakan model Renaissance Italia.

Gedung yang mulai dibangun pada tanggal 27 Juli 1920 ini memiliki nilai historis khususnya pada masa perang kemerdekaan Indonesia.

Tepatnya pada tanggal 3 Desember 1945, terjadi pertempuran selama dua jam yang akhirnya menewaskan 7 orang pemuda Indonesia saat melawan pasukan Gurkha yang mencoba merebut Gedung Sate.

Untuk mengenang jasa mereka, Pemerintah membangun tugu di halaman belakang Gedung Sate, lalu pada tahun 1970 oleh Menteri Pekerjaan Umum, tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate.

Gedung yang menjadi kantor Gubernur Jawa Barat ini juga memiliki banyak spot foto menarik yang bisa dieksplorasi, bahkan wisatawan bisa berkunjung ke Museum Gedung Sate agar lebih paham akan sejarah gedung kebanggaan masyarakat Bandung.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Masjid Demak Jawa Tengah, Cocok Dijadikan Tempat Ngabuburit Selama Ramadhan 2021

2. Jalan Braga

Spot bersejarah selanjutnya yang menjadi favorit destinasi saat ngabuburit adalah jalan Braga

Berdasarkan sejarahnya, pada zaman pemerintahan Belanda, jalan Braga merupakan jalan utama dan pusat mode Kota Bandung. Kawasan inilah yang menjadi cikal bakal julukan Paris van Java.

Nama “Braga” sendiri diyakini berasal dari bahasa Sunda yaitu, ngabaraga yang artinya bergaya. Bisa dibilang, sejak dahulu Braga dikenal sebagai pusat kota yang mempunyai banyak pertokoan untuk bergaya.

Jalan Braga merupakan salah satu spot foto wajib bagi para generasi muda yang ingin punya foto yang instagramable dengan latar bangunan klasik di Bandung.

3. Alun-alun Bandung

Alun-Alun Bandung ini ternyata sudah dibangun sejak sekitar tahun 1811. Pada masa Hindia Belanda, keempat sisi alun-alun sempat dipagari deretan pohon beringin yang menjadi ikon alun-alun pada saat itu.

Di tengah alun-alun terdapat sepasang pohon beringin yang salah satunya ditanam pada tanggal 1 Mei 1909, yang juga bertepatan dengan kelahiran Putri Juliana, anak Ratu Belanda, Wilhelmina.

Sebagai pusat Kota Tua di Bandung, Jalan Asia-Afrika diabadikan Pemerintah Kota Bandung pada dinding tiang beton Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Alun-Alun Bandung mengalami beberapa kali renovasi. Pada tahun 1950 hingga 1960, Alun-Alun Bandung dihiasi berbagai jenis bunga.

Lalu pada tahun 1973, Alun-Alun Bandung dipercantik dengan kehadiran kolam air mancur.

Kemudian kembali direnovasi pada tahun 2014 hingga menjadikan wajah Alun-Alun Bandung berubah, hingga taman ini jadi semakin cantik dengan rumput sintetis dan arena bermain anak-anak.

Kini, Alun-Alun Bandung jadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan nusantara dari seluruh pelosok tanah air.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, pun pernah menyatakan dukungan secara total terhadap keberadaan heritage tourism atau wisata sejarah.

Baca Juga: Ngabuburit Sambil Berburu Takjil, Alun-alun Palabuhanratu Sukabumi Tempatnya

4. Jalan Asia Afrika

Siapa yang tak kenal jalan Asia-Afrika? Salah satu spot yang ramai dikunjungi menjelang ngabuburit ini juga merupakan jalan bersejarah yang menjadi destinasi wisata sekaligus spot foto yang populer di kalangan wisatawan.

Jalan yang menjadi titik 0 kilometer Kota Bandung ini dibangun pada masa pemerintahan Daendels bernama Groote Postweg atau Jalan Raya Pos.

Nama Jalan Asia Afrika kemudian disematkan setelah diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tanggal 18 – 24 April 1955.

Tak jauh dari tugu Asia-Afrika juga terdapat spot yang paling ramai dicari untuk berfoto, yakni dinding bertuliskan ungkapan ‘Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum’ karya M.A.W. Brouwer.

Demikianlah 4 Spot bersejarah di kota Bandung yang bisa dikunjungi sambil ngabuburit. Salah satu bentuk dukungan kita sebagai wisatawan adalah dengan cara menjadikan bangunan bersejarah atau cagar budaya yang ada di Indonesia sebagai tujuan berwisata.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah