Sambut Ramadhan 1444 H, Inilah 7 Tradisi Masyarakat Indonesia di Daerah yang Perlu Diketahui

- 13 Maret 2023, 07:45 WIB
Ilustrasi. Sambut Ramadhan 1444 H, Inilah 7 Tradisi Masyarakat Indonesia di Daerah yang Perlu Diketahui
Ilustrasi. Sambut Ramadhan 1444 H, Inilah 7 Tradisi Masyarakat Indonesia di Daerah yang Perlu Diketahui /Antara/

MANTRA SUKABUMI - Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, kedatangan bulan suci Ramadhan tentunya menjadi momen yang sangat di nantikan dan di sambut dengan suka cita di seluruh Tanah Air.

Bulan suci Ramadhan sudah di depan mata tidak terasa. Bulan Ramadhan yang banyak mengandung berbagai makna penting dalam ajaran Islam, salah satunya sebagai bulan di turunkannya kitab suci Al-Qur’an serta bulan penuh berkah dan ampunan.

Selama bulan Ramadhan berlangsung, seluruh umat Muslim di wajibkan untuk dapat menjalankan ibadah puasa selama 30 hari serta merayakan kemenangannya pada perayaan Idul Fitri yang jatuh setiap tanggal 1 Syawal dalam kalender Hijriah.

Berbagai macam cara unik di tunjukan sebagai wujud mengekspresikan kegembiraan dalan menyambut datangnya bulan suci ini. sebagian sudah menjadi tradisi yang di lakukan secara turun temurun di kalangan masyarakat tertentu.

Baca Juga: Cara Raih Ampunan Allah SWT di Bulan Ramadhan, Berikut Penjelasannya

Biasanya masyarakat akan menggelar acara menjelang datangnya bulan Ramadhan dengan suka cita dan sangat meriah. Meskipun dengan caranya yang berbeda-beda tradisi menyambut bulan Ramadhan ini.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber berikut, berikut 7 tradisi menyambut Ramadhan di daerah.

Ragam Tradisi Masyarakat Indonesia Menyambut Bulan Ramadhan

1. Munggahan, Jawa Barat

Tradisi munggahan biasanya ini di lakukan oleh keluarga dari tanah Sunda, tradisi dengan menyambut bulan Ramadhan ini selalu di lakukan setiap tahunnya. Masyarakat Sunda memanfaatkan momen ini seminggu atau sebelum bulan puasa tiba untuk berkumpul bersama orang-orang tercinta.

Bukan hanya bersama keluarga munggahan ini bisa di lakukan dengan teman-teman atau rekan kerja. dalam tradisi ini biasanya ada salah satu momen untuk mempersiapkan diri menuju bulan puasa ramadhan yaitu saling meminta maaf.

2. Nyadran, Jawa Tengah

Tradisi yang di lakukan dengan berbagai serangkaian kegiatan, mulai dari membersihkan makam keluarga, membawa sadranan ataupun makanan lalu makan bersama. ini diadakan satu bulan sebelum di mulainya puasa. Nyadran kerap kali di laksanakan oleh masyarakat Jawa Tengah tepatnya masyarakat yang berada di daerah Magelang, Temanggung, dan Kendal.

Nyadran merupakan tradisi sangat penting bagi masyarakat di Jawa Tengah. Karenanya, tradisi ini di jadikan momentum untuk menghormati leluhur serta ungkapan rasa syukur pada Sang Pencipta.

3. Megengan, Jawa Timur

Surabaya juga mempunyai tradisi unik yang wajib di lakukan setiap menjelang bulan puasa yaitu Tradisi Megengan. ini masih di lakukan sampai sekarang. Megengan yaitu kegiatan berupa memakan kue apem dalam bentuk penyucian diri.

Apem di artikan sebagai pelafalan kata ‘afwan’ dari bahasa Arab yang mempunyai arti kata maaf. Selain memakan kue apem, warga juga selalu melakukan tahlilan untuk mendoakan saudara yang terlebih dahulu pergi.

4. Malamang, Sumatera Barat

Tradisi yang sudah di lakukan sejak ratusan tahun silam berawal ketika Syekh Burhanuddin, pembawa ajaran Islam di Minangkabau, tengah bersilaturahmi ke rumah penduduk dan menyarankan masyarakat untuk menyajikan lamang ketika sedang membagikan makanan kepada satu sama lain agar dapat menghindari makanan haram.

Malamang merupakan salah satu tradisi turun-temurun dari masyarakat Sumatera Barat yang di lakukan oleh kaum ibu-ibu dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Sesuai namanya, Malamang memiliki arti memasak lamang, yaitu sajian yang terbuat dari beras ketan putih serta santan yang di kukus di dalam batang bambu muda.

Baca Juga: Syarat Rukun dan Pembatalan Puasa di Bulan Ramadhan 2023

5. Pacu Jalur, Riau

Pacu Jalur merupakan salah satu tradisi unik yang di gelar oleh masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

setiap menjelang bulan suci Ramadhan dengan perayaan pesta rakyat dengan melakukan perlombaan mendayung perahu, perahu ini terbuat dari kayu pohon. Istilah Pacu Jalur sendiri yang berarti perahu dalam bahasa penduduk setempat.

6. Ziarah Kubro, Palembang

Kegiatan ziarah biasanya diisi dengan para peziarah yang mengenakan pakaian serba putih serta melakukan pawai menuju sejumlah titik ziarah di Palembang.

Tradisi ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut serta kerap banyak diikuti oleh peziarah yang datang dari kota-kota lain, seperti Aceh, Jambi, Jakarta, dan kota-kota Jawa Timur.

Tradisi Ziarah Kubro ini sudah menjadi agenda tahunan bagi masyarakat Muslim Palembang yang tinggal di sepanjang Sungai Musi, terutamanya bagi komunitas Arab yang ada di sekitarnya.

Momen yang di gunakan sebagai waktu peziarah dan silatuhrahnaj dengan saudara serta sesama umat muslim.

7. Meugang, Aceh

Meugang menjadi salah satu tradisi tahunan yang di lakukan oleh masyarakat Aceh sebelum memasuki bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Tradisi yang lahir pada masa Kerajaan Aceh, sekitar tahun 1607-1636 Masehi.

Meugang di lakukan dengan memasak daging dengab jumlah besar kemudian menyantapnya bersama keluarga, kerabat, maupun anak-anak yatim piatu.

Baca Juga: Oleh-oleh Khas Bandung Kekinian dan Hits, Wajib Dibawa Pulang saat Berkunjung ke Kota Kembang

Tak jarang daging yang sudah dimasak di bagikan masjid untuk dimakan oleh tetangga dan warga lain, sehingga semua orang dapat merasakan kebahagiaan melalui sedekah dan kebersamaan. ***

Editor: Ade Saepul Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x