Network
MANTRA SUKABUMI - Diungkapan salah seorang nelayan Jepri (36) sudah sejak 4 hari lalu ratusan nelayan Palabuhanratu memilih menyandarkan perahunya ketimbang pergi melaut ditengah cuaca ektrim gelombang tinggi dan angin kencang.
"Iya sudah mendapat himbauan dari BMKG dan HNSI, untuk menunda aktivitas melaut karena cuaca sedang tidak bersahabat ditengah laut," ujarnya.
Dijelaskan Jepri, sebagian besar para nelayan memilih beralih mencari penghasilan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga, salah satunya dengan menjadi tukang ojek dan memperbaiki perahu.
Baca Juga: Innalillaahi, Ustadz Yusuf Mansur Sampaikan Berita Mengejutkan Terkait Diri dan Anaknya
Baca Juga: Mahfud MD Minta Penghitungan Suara Pilkada Serentak 2020 Digelar Secara Terbuka
Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay
"Mau bagaimana lagi, demi keselamatan ya mau gak mau kita menjadi tukang ojek dulu meski kadang saat pulang kerumah hasilnya tidak sebanding dengan hasil melaut," sambungnya.
Sementara itu ditempat terpisah Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Himpunan nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Kabupaten Sukabumi Ujang Sulaeman mengatakan sejak jauh jauh hari HNSI sudah menghimbau para nelayan khususnya di wilayah Palabuhanratu untuk sementara menunda aktivitas melaut mengingat cuaca akhir akhir ini sedang tidak bersahabat.
"Kami sudah menghimbau kepada seluruh nelayan Sukabumi untuk mengikuti dan memperhatikan perkembangan cuaca.
