Network
MANTRA SUKABUMI - Ratusan penerima bantuan dari program keluarga harapan (PKH) dan bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) Cidadap, antusias ikuti vaksinasi di aula kantor desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat. Rabu (7/7/2021).
Kepala Desa Cidadap Deden Anta Nurman mengatakan kegiatan vaksinasi di desa Cidadap sasaran kali ini merupakan sesuai dengan himbauan bupati Sukabumi bahwa penerima PKH atau BLT DD diharuskan mengikuti vaksin.
"Pembagian BLT DD ini sudah tahap ke empat, dan ini merupakan vaskin dosis pertama, Alhamdulillah vaksinasi hari kedua ini, karena kemarin hari pertama sudah dilaksanakan berjalan lancar," ujarnya.
Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital
"Karena penerima bantuan banyak, dan saat ini dalam pelaksanaan PPKM Darurat, maka kami laksanakan vaksinasi dua hari karena tidak boleh bergerombol dan berkerumun, bisa saja kalau memang masih ada masyarakat yang belum kita lanjut besok, kami bekerjasama dengan tim medis puskesmas simpenan alhamdulillah masyarakat sangat antusias," sambungnya.
Dijelaskan Deden, yang menerima bantuan PKH di desanya sebanyak 314 orang dan penerima bantuan BLT DD sebanyak 173 orang, karena sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi vaksinasi sehingga proses penyuntikan tidak terjadi kerumunan.
"Alhamdulillah kami sudah sosialisasikan pentingnya vaksin ini, kita juga di batas waktu dari pagi sampai pukul 12.00 Wib. Insya allah ini dosis ke satu vaksinasi kepada penerima bantuan baik PKH ataupun BLT DD, kita lanjut lagi tahap kedua nanti 14 Juli untuk umum dan 2 Agustus untuk penerima bantuan," terangnya.
Masih kata Deden, dalam prosesnya tidak ada penolakan dari warga penerima bantuan untuk menjalani vaskin meski tidak dipungkiri awalnya memang sebagian masyarakat menolak karena melihat berita berita bohong soal dampak seusai menjalani vaksinasi.
Baca Juga: Cek Penerima Bansos PKH, BPNT Jawa Barat Juli 2021, Gunakan NIK KTP pada Website Solidaritas
"Awalnya masyarakat takut tapi kami berupaya dengan strategi lain misalkan penerima utama BLT nya sakit, supaya vaksinasi bisa dilaksanakan bisa di ganti oleh anggota keluarganya, sambil kita menghimbau yang mewakili agar memberitahukan yang takut agar bisa divaksin," bebernya.
"Alhamdulillah sejauh ini tidak ada keluhan warga dampak dari vaksinasi yang telah dilaksanakan, karena memang sebelum disuntik kan di periksa dulu sama petugas medis, ada juga beberapa yang di tunda karena alasan sakit dan penyakit penyerta yang membuat warga tersebut vaskin nya di tunda," tandasnya.***
