Warga Palabuhanratu Dikagetkan Getaran Gempa, BMKG Nyatakan Tidak Berpotensi Tsunami

- 14 April 2023, 18:52 WIB
Warga Palabuhanratu Dikagetkan Getaran Gempa, BMKG Nyatakan Tidak Berpotensi Tsunami
Warga Palabuhanratu Dikagetkan Getaran Gempa, BMKG Nyatakan Tidak Berpotensi Tsunami /Mantra Sukabumi /

MANTRA SUKABUMI - Sejumlah warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tiba tiba dikagetkan saat merasakan getaran gempa bumi yang tiba tiba terjadi menjelang berbuka puasa.

Sejumlah warga mengaku peristiwa getaran gempa dirasakan sekitar pukul 16.59 WIB, Jumat (14/4/2023).

"Kaget ya sedang diem nunggu berbuka satu jam lagi lah, nongbrol bareng keluarga eh terasa bergetar gitu," ujar Nenden warga Citepus.

Baca Juga: Dua Remaja Anjal Diamankan Satpol PP, Begini Alasannya

"Langsung pada berlari keluar rumah, pas dilihat sudah banyak warga lain diluar mereka juga sama merasakan getaran gempa," sambungnya.

Ditambahkan Yayan Bastiar warga Simpenan, mengaku saat merasakan getaran gempa warga sempat berhamburan keluar rumah, bahkan dirinya yang sedang tiduran langsung keluar.

"Lumayan getaran cukup terasa, paling beberapa detik lah, istri anak anak langsung keluar rumah," timpalnya singkat.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. DARYONO, S.Si., M.Si dalam keterangan resminya menerangkan kejadian dan Parameter Gempabumi terjadi pukul 16.55.44 WIB wilayah Laut Jawa, diguncang gempa tektonik.

Dimana hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,31° LS ; 111,96° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 Km arah BaratLaut Kota Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 643 km.

"Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta dengan skala intensitas V MMI, Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trengalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram dengan skala intensitas IV MMI," bebernya.

Adapun jenis dan mekanisme gempabumi, kata Daryono dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pullpada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.

Baca Juga: Polsek Simpenan Polres Sukabumi Tingkatkan Patroli, Antisipasi Balap Liar

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.

Daryoni menghimbau keada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, hal itu agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg," tandasnya.***

Editor: Ade Saepul Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah