Network
Bahkan kematian salah seorang teman dekat Handini, membuat Ningrum dan keluarganya semakin disudutkan oleh warga.
Kehidupan Ningrum pun semakin tidak tenang setelah Jalu, lelaki yang diam-diam ia cintainya justru terjebak menjadi tumbal baru Handini.
Kini Ningrum harus melawan banyak teror ghaib usai mendapatkan petunjuk dan meminta bantuan pada seorang Kyai yang memberinya tombak sakti yang dapat digunakan untuk memusnahkan ilmu hitam yang ada di muka bumi.
Apakah Ningrum mampu menghadapi teror dari makhluk yang dikirim oleh ibunya sendiri?
Sang sutradara mengungkapkan film ini bukan hanya menguak sisi kisah urban legend gunung tidar, tetapi mencoba membuat kisah yang sangat menarik tentang Paku Tanah Jawa khususnya tentang ritual praktek ilmu hitam yang saat ini masih dilakukan sebagian masyarakat.
"Setelah riset, selama ini Gunung Tidar itu dipercaya adalah pusat kekuatan dan kesaktian di pulau jawa. Dari situlah akhirnya kami punya ide dan kita kembangkan." Kata Bambang Drias saat ditemui di Jakarta baru-baru ini.
"Meskipun tidak semua mengambil cerita tentang gunung tidar tapi bagaimana cerita di film ini yang relate sama kehidupan sekarang, seperti pesugihan dan klenik-klenik lainnya," tambahnya.
Sementara aktris cantik Masayu Anastasia yang memerankan tokoh sinden di film ini mengaku sudah melakukan pendekatan dengan ular sungguhan demi peran ini.
Bahkan Masayu sudah mempelajari beberapa hal tentang tata cara memegang ular dan memahami sedikit banyak tentang hewan melata tersebut.
