Diduga Keracunan Makanan, Bocah di Sukabumi meninggal Dunia, Ini Kondisi Puluhan Korban Lainnya

- 12 Juni 2024, 09:46 WIB
Diduga Keracunan Makanan, Bocah di Sukabumi meninggal Dunia, Ini Kondisi Puluhan Korban Lainnya
Diduga Keracunan Makanan, Bocah di Sukabumi meninggal Dunia, Ini Kondisi Puluhan Korban Lainnya /andi syahidan

MANTRA SUKABUMI - Seorang bocah perempuan berusia 9 tahun bernama Nasyifa (sebelumnya ditulis Nasfia) dari Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia diduga akibat keracunan makanan pada hari Selasa (11/6/2024).

Nasyifa bersama puluhan orang lainnya mengalami gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, diare, lemas, dan demam setelah mengonsumsi hidangan di sebuah acara pernikahan di Kampung Cimanggir, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten pada hari Minggu (9/6/2024).

Puluhan warga itu merasakan gejala mual, muntah, mencret, lemas hingga demam, mereka diduga keracunan makanan usai mengkonsumsi hidangan di acara pernikahan di Kampung Cimanggir, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten pada Minggu (9/6/2024).

Baca Juga: Peringati World Ocean Day 202, Satpol Airud Polres Sukabumi Bersih-bersih Pantai di Muara Citepus

Pada hari Senin (10/6/2024), Nasyifa dan para korban lainnya dibawa ke Puskesmas Curugkembar untuk mendapatkan perawatan. Namun, kondisi Nasyifa memburuk dan dirujuk ke RSUD Sagaranten.

Puluhan warga Curugkembar itu merupakan warga yang mengantarkan mempelai pria yang ikut mengantarkan ke acara pernikahan di rumah mempelai wanita di Sagaranten.

Mual, muntah dirasakan puluhan warga Senin (10/6/2024) pagi, mereka pun dirawat di Puskesmas Curugkembar.

Bocah 9 tahun sendiri meninggal dunia setelah dirujuk ke RSUD Sagaranten.

 

Andi Rahman menjelaskan bahwa korban meninggal dunia, Nasyifa, mengalami kejang-kejang sebelum menghembuskan nafas terakhir. Namun, Andi belum dapat memastikan apakah kematiannya memang murni akibat keracunan makanan.

"Kalau semua yang datang yang dirujuk ada panas dan kejang, berarti kan bisa prediksi mengonsumsi karena bakteri. Tapi kan yang kejang itu hanya satu," ujar Andi.

Baca Juga: Lantik 1.158 Anggota PPS untuk Pilkada 2024, Ini Pesan Ketua KPU Kabupaten sukabumi

Menurutnya, hanya Nasyifa yang mengalami gejala kejang di antara para korban. Hal ini membuat Andi ragu untuk mengaitkan kematiannya dengan keracunan makanan.

"Kalau dari keracunan, saya yakin tidak ada hubungan yang signifikan, karena yang lainnya tidak ada kejang," tambahnya.

Sementara itu, 43 korban keracunan makanan lainnya masih dirawat di Puskesmas Curugkembar. Kondisinya mereka dilaporkan mulai membaik.

"Yang dirawat di Puskesmas Curugkembar sekarang 43 orang, untuk penyebab kematian korban masih menunggu dari laporan RSUD Sagaranten," kata Andi.***

Editor: Andi syahidan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah