Mahasiswa Demo Anies Baswedan, Musni Umar: Janganlah karena Politik Kita Saling Fitnah dan Jatuhkan

29 November 2020, 11:08 WIB
Rektor sekaligus Sosiolog Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar. /Twitter.com/@musniumar

 

MANTRA SUKABUMI - Diduga telah melanggar protokol kesehatan dan melakukan tindakan korupsi, mahasiswa melakukan unjuk rasa terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Unjuk rasa dimulai oleh Persatuan Mahasiswa Jakarta Raya pada hari Kamis, 26 November 2020. Di hari selanjutnya, Jumat, 27 November 2020, Gerakan Mahasiswa Jakarta Raya melanjutkan aksi unjuk rasa tersebut.

Dalam aksi itu, pengunjuk rasa memberikan lima laporan terkait dugaan korupsi dan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh Anies Baswedan.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Ingin Bayi Cerdas Sejak dalam Kandungan, Coba 3 Tips Berikut Ini

Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar memberikan pendapat melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 29 November 2020.

Menurutnya, perbedaan golongan dalam perpolitikan jangan dijadikan sebagai alasan untuk saling menghabisi.

"Janganlah krn perbedaan afiliasi politik kt saling menghabisi. Siapapun yg terhebat dan terbaik kita hrs dukung dan kawal," ujar Musni Umar.

Dirinya menyebut, kepentingan politik yabg bersifat sementara jangan dijadikan alasan untuk saling menebar fitnah dan menjatuhkan lawan politik.

"Jgn karena kepentingan politik sesaat, kita umbar fitnah utk jatuhkan yg dianggap lawan. Kita hrs bersatu selamatkan Indonesia", tulis Musni, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun twitter @musniumar pada Munggu, 29 November 2020.

Baca Juga: Tol KLBM Dibuka, Gubernur Jatim: Masyarakat Bisa Memanfaatkan Jalan Ini Tanpa Baya Selama Dua Pekan

Sebelumnya, Musni Umar menyampaikan 5 poin peristiwa yang menjadikan dirinya prihatin. Hal tersebut disampaikan melalui akun Twitter pribadinya yang diunggah pada Sabtu, 28 November 2020 lalu.

Musni Umar merasa prihatin terhadap Anies yang dihabisi lawan politiknya dengan segala cara, mulai dengan isu protokol protokol kesehatan hingga Rumah DP 0%.

"Saya sangat prihatin politik menghalalkan segala cara telah digunakan untuk menghabisi yang lawan. 1) Kemarin massa di kediaman HRS Petamburan yang sudah dibayar denda Rp50 juta telah dijadikan isu protokol kesehatan sebagai kesalahan Anies," tulis Musni Umar dalam akun Twitter.

“2) Formula balap ditunda pelaksanaannya krn Covid-19 telah dijdkn isu korupsi utk habisi Anies. Belum dilaksanakan sdh difitnah korupsi gegara uang muka,” katanya. 

"Saya sangat prihatin politik menghalalkan cara yang digunakan utk menghabisi lawan. 3) Revitalisasi Monas Bagian Barat yang direncanakan telah selesai dilksnkn. Sangat indah direnovasi. Dijadikan masalah dengan tuduhan Anies korupsi," tutur Musni umar.

Baca Juga: Jadwal Bola Malam Ini 29 November 2020, ada Southampton vs Man United dan Chelsea vs Tottenham

"Saya sangat prihatin politik menghalalkan sgl cara telah digunakan utk menghabisi yg lawan. 4) Dana Frankfurt Book Fair 2015 sewaktu Anies jadi Mendikbud RI diungkap dengan tuduhan Anies korupsi. Kalau ada korupsi, penyelenggaranya bukan Anies," katanya.

"Saya prihatin politik menghalalkan sgl cara tlh digunakan. 5) Pemb. Rumah 0% tlh dibangun sangat indah dan baik. Kalau ada korupsi, DKI mustahil dpt penghargaan berturut-turut dr BPK dan KPK. Mhs pemilik masa depan sebaiknya jujur ​​tdk mau diperalat, "katanya.

Di akhir cuitannya, Rektor Ibnu Chaldun ini meminta agar para Mahasiswa dapat memiliki kejujuran dan menolak untuk diperalat.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler