Haikal Hassan Sebut Pengawal HRS yang Tewas Syuhada dan Bersama Rasulullah, Gus Nadir: Cuma Opini

12 Desember 2020, 12:15 WIB
Haikal Hassan di acara Indonesia Lawyers Club, tangkap layar /Youtube/Indonesia Lawyers Club

MANTRA SUKABUMI - Tokoh Nahdhatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atah yang akrab disapa Gus Nadir angkat bicara terkait klaim dari Sekretaris Habib Rizieq Shihab (HRS) Center Haikal Hassan Baras.

Haikal Hassan mengklaim jika 6 orang pengawal Habib Rizieq yang tewas sebagai syuhada. Hal itu disampaikan Haikal saat proses pemakaman laskar pengawal Habib Rizieq Shihab di Megamendung.

Haikal Hassan juga menyebut jika mereka yang tewas tersebut saat ini bersama Rasulullah SAW.

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Rencana Silaturahmi dengan Habib Rizieq, Hanya Saja Minta Syarat Tinggi

Baca Juga: Cek Fakta: Tommy Soeharto Ancam yang Berani Ganggu FPI Akan Berhadapan dengan Keluarga Cendana

Menurut Gus Nadir, cerita yang disampaikan Haikal Hassan bahwa dirinya bermimpi bertemu Rasulullah sambil menuntun kedua anaknya yang telah wafat itu urusan pribadi Haikal Hassan.

Dirinya mengaku tidak memiliki urusan terkait hal itu. Baik benar ataupun tidak yang disampaikan oleh Haikal Hassan itu.

"A. Kisah personal dg Rasul (lewat mimpi atau yaqzah) silakan saja. Benar atau tdk, kami gak ngurus," tulia Gus Nadir di akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Hanya saja lanjut Gus Nadir, klaim Haikal Hassan yang menyebut 6 laskar pengawal Habib Rizieq yang tewas sebagai syuhada dan bersama Rasulullah itu adalah opini Haikal Hassan.

Baca Juga: Tokoh NU ini Sebut Klaim Sekretaris HRS Center Haikal Hassan Gak Nyambung, Ini Alasannya

Baca Juga: Mengejutkan, Mahfud MD Bongkar Alasan Pemerintah Tolak Rekonsiliasi dengan Habib Rizieq Shihab

"B. Tp mengklaim 6 orang yg wafat itu sbg syuhada dan mereka bersama Rasulullah, itu cuma opini sampean," lanjutnya.

Gus Nadir bahkan menyebut klaim tersebut tidak nyambung. Sebab belum tentu karena satu pengalaman tertentu lantas menjadi pembenaran terhadap pengalaman selanjutnya.

"Tdk otomatis karena pengalaman A maka opini B jadi benar. Gak nyambung," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler