MANTRA SUKABUMI - Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, menurut KH. Husein Muhammad adalah pribadi yang menarik dan sulit ditebak.
Cak Nun adalah orang yang paling banyak menghabiskan waktu dengan Gus Dur menyampaikan bahwa Indonesia beruntung memiliki Gus Dur.
Untuk diketahui, malam ini adalah Haol Gus Dur yang ke 11 yang akan digelar secara virtual melalui Facebook KH Abdurrahman Wahid dan dua kanal lainnya.
Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay
Baca Juga: Begini Reaksi Fahri Hamzah Setelah Pemerintah Resmi Larang FPI, Minta Hal Ini ke Mahfud MD
Dikutip mantrasukabumi.com dari kanal podcast @podcastren pada Rabu, 30 Desember 2020, bahwa Gus Dur adalah pribadi yang menarik dan tidak mudah ditebak.
"Tak berlebihan kiranya kalau Gus Dur adalah tokoh besar Islam yang barangkali paling banyak dicintai sekaligus dibenci, dijadikan inspirasi sekaligus disalahpahami," kata Podcastren.
"Sepak terjang Gus Dur tidak jarang menghadirkan pro-kontra, tetapi Gus Dur amat berani sekaligus tidak peduli pada citra," sambungnya.
"Di atas semua itu, Gus Dur juga mengajari kita bagaimana berislam dengan jenaka. Apa itu berislam dengan jenaka? Dan apa relevansinya bagi kondisi Muslim Indonesia hari ini?," ujarnya.
Baca Juga: FPI Resmi Dibubarkan, Guru Besar UI Prof. Ronnie H Rusli: FPI Dibubarkan Bisa Bertambah Besar
Sebagaimana dijabarkan KH. Husein Muhammad, Gus Dur adalah pribadi yang menarik, tidak tertebak. Bahkan Greg Barton sempat mengira Gus Dur sebagai pribadi yang naif walau kemudian dugaan tersebut berganti kekaguman mendalam terhadap Gus Dur.
Cak Nun, yang menghabiskan cukup banyak waktu bersama Gus Dur ditengah tekanan politik Orba terhadap masyarakat Muslim menyebut Indonesia beruntung punya Gus Dur.
Baca Juga: Bukan Hanya FPI, Inilah Lima Ormas yang Telah Resmi Dilarang di Indonesia
Karena dalam sejarah manusia dari seluruh dunia belum ada satupun orang yang ketika meninggal, ditangisi, dan didoakan oleh begitiu banyak orang dari berbagai agama. Padahal ketika hidup sering menjadi sasaran olok-olok, kebencian, dan kesalahpahaman.
Pemikiran Gus Dur masih dipelajari, diperbincangkan, dan didiseminasi dalam berbagai bentuk oleh banyak pihak dan melalui beragam cara serta pendekatan.***