Ingatkan Para Provokator Akan Tindakan Hukum, Fahri Hamzah: Kebencian Adalah Sakit Jiwa

3 Februari 2021, 21:38 WIB
Fahri Hamzah / instagram.com// @fahrihamzah

 

MANTRA SUKABUMI – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengingatkan para provokator kebencian di tanah air untuk berhenti menghujat pemerintah.

Fahri, mantan Wakil Ketua DPR RI itu menyerukan persatuan dan kebangsaan dan mengingatkan bagi orang-orang yang masih mengumbar kebencian untuk berhenti menghujat.

“Bersatulah bangsaku! Ini hari-hari berat. Tak akan ada yang menang kalau permusuhan diumbar dan jadi motif hari-hari ke depan,” ujar Fahri melalui unggahan akun pribadinya.

 Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Efek Minum Kopi bagi Penderita Darah Tinggi, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Tekanan Darah dalam Waktu Singkat

Politisi senior yang sekarang hijarh partai itu memberi sinyal kepada siapa saja bahwa memprovokasi kebencian berhadapan dengan penegak hukum.

“‘Sinyal baru’ dari penegak hukum untuk menyeret para provokator kebencian ada benarnya..tapi intinya adalah keadilan yang mengantar kita ke pintu persatuan,” sambungnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun Instagram @fahrihamzah pada Rabu, 3 Februari 2021.

 

 

Politisi kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu kobarkan semangat Nasionalisme dan patriotisme demi kehidupan bersama.

“Nasionalisme dan patriotismemu tidak terkait seberapa benci kita kepada orang asing, atau kelompok lain, tapi terkait dengan seberapa besar kontribusi kita pada kehidupan bersama,” seru Fahri. 

Baca Juga: Selain Tingkatkan Daya Ingat, Ternyata Tidur Siang Miliki Manfaat Kesehatan Secara Alami

Fahri Hamzah serukan agar semua pihak membantu pemerintah dengan cara mengakhiri kebencian. Bahkan Fahri menyebut bahwa kebencian merupakan ‘sakit jiwa’. 

“Kita akan bantu pemerintah untuk mengakhiri perasaan saling benci. Apapun alasannya kebencian adalah sakit jiwa. Siapapun yang melakukan,” ujar aktivis politik sejak menjadi mahasiswa itu.

Di akhir pesannya, Fahri menyinggung aktor-aktor besar yang mengatasnamakan negara dan kelompok, dan Fahri juga mengakui bahwa untuk membangun, negara butuh suasana tenang.

“Lebih utama diakhiri aktor-aktor yang mengatasnamakan negara dan kelompok untuk membenci kelompok lain. Kita perlu suasana tenang,” pungkasnya. ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler