KLB Demokrat, Hinca Pandjaitan: Tingkah KSP Moeldoko, Bukti Pembinaan Internal Istana Bermasalah

6 Maret 2021, 19:50 WIB
KLB Demokrat, Hinca Pandjaitan: Tingkah KSP Moeldoko, Bukti Pembinaan Internal Istana Bermasalah.*/ /Instagram.com/@hincaippandjaitanxiii

MANTRA SUKABUMI - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat dilaksanakan Jhony Allen dan kawan-kawan di Hotel The Hill Sibolangit.

Praktik amoral dilakukan orang dalam Istana untuk pengambilalihan kekuasaan di Partai Demokrat.

Hinca Pandjaitan mengatakan bahwa praktik tersebut membuktikan bahwa ini jelas bukan persoalan internal sebagaimana yang dikatakan Prof Mahfud MD.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Jendral Moeldoko Jadi Ketum Versi KLB, Roy Suryo: Harusnya TNI AD Merasa Malu

"Ada pihak dari lingkar kekuasaan yang secara terang benderang telah melakukan praktik amoral ke dalam Partai Demokrat. Ini jelas bukan persoalan internal," cuit Hinca Pandjaitan seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @hincapandjaitan pada Sabtu, 6 Maret 2021.

"Seharusnya Prof @mohmahfudmd beserta jajaran istana bergerak karena ini persoalan integritas pejabat istana. Sudah beberapa kali kami sampaikan melalui surat resmi berkenaan dengan ini," katanya.

Baca Juga: Tanggapi Moeldoko sebagai Ketum Versi KLB, Rocky Gerung: Ada Upaya Pembiaran untuk Tingkatkan Elektabilitas

Menurut Hinca Pandjaitan, pembiaran Pembiaran terhadap peristiwa tersebut adalah kesalahan besar.

"Pembiaran terhadap peristiwa tersebut adalah kesalahan besar," ujarnya.

"Istana harusnya khawatir ada seorang KSP yang punya ambisi buta, lantas menabrak konstitusi partai kami. Akrobat semacam ini menakutkan bagi rakyat," ucapnya menambahkan.

Hinca mengatakan bahwa secara legalitas KLB itu tidak memenuhi syarat. Bahkan jauh dari kata panutan, peristiwa tersebut nir logika.

Baca Juga: Bangga Atas Indonesia dan Kepemimpinan Jokowi, Pemerintah UEA Bangun Masjid Mewah di Solo

Baca Juga: Moeldoko Terpilih Sebagai Ketum Demokrat Versi KLB, Refly Harun : Akan Ada Dualisme Kepengurusan

"Secara legalitas jelas tidak memenuhi. Secara moral pun jauh dari kata panutan. Bahkan jika diukur secara akal, jelas peristiwa tersebut nir logika," kata Hinca menjelaskan.

Atas nama partai Demokrat, Hinca Pandjaitan mengungkapkan rasa ketidakadilan yang dialami partainya.

Ia pun mempertanyakan mengapa KSP Moeldoko hingga saat ini tidal tersentuh ketegasan dari Istana.

"Kami sangat merasakan ketidakadilan hari ini. Rakyat sudah tahu tentang itu. Namun mengapa seorang KSP Moeldoko tetap tidak tersentuh oleh narasi tegas dari pimpinannya di Istana Presiden. Mengapa tuan?," katanya.

Baca Juga: Ini Profil Moeldoko yang Jarang Diketahui Publik, Sejak Muda hingga Jadi Ketum Demokrat Hasil KLB 

Baca Juga: Ini Profil Moeldoko yang Jarang Diketahui Publik, Sejak Muda hingga Jadi Ketum Demokrat Hasil KLB 

Hinca menyayangkan Cendekiawan Hukum sekelas Prof Mahfud yang tidak bisa membedakan kedua situasi ini.

"Contoh yang prof. @mohmahfudmd berikan, seperti kisruh PKB. Saya sungguh menyayangkan bahwa kacamata seorang cendikiawan hukum tidak mampu membedakan kedua situasi ini," ujarnya.

"Hari ini, Partai Demokrat dengan jutaan simpatisan dan kadernya menanti sikap bijak Pembina Politik Tertinggi di negara ini, yakni Presiden. Jika KSP bertingkah seperti itu, artinya pembinaan di internal istana juga bermasalah," pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler