Tanggapi Terpilihnya Moeldoko di KLB, Rocky Gerung: Sebagai Atasan, Presiden Harus Kasih Warning

- 6 Maret 2021, 18:39 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /Tangkapan layar Youtube Najwa Shihab

MANTRA SUKABUMI - Rocky Gerung akhirnya buka suara mengenai terpilihnya Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko pada Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

Rocky Gerung mengatakan bahwa sebagai atasan Moeldoko, maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu memberi warning atau peringatan kepada KSP.

Selain itu, Rocky Gerung juga mempertanyakan cara Presiden Jokowi melihat peristiwa KLB yang saat ini mendera Partai Demokrat.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Jendral Moeldoko Jadi Ketum Versi KLB, Roy Suryo: Harusnya TNI AD Merasa Malu

Rocky Gerung menilai jika Presiden Jokowi tak memberikan pernyataan apapun, maka artinya beliau setuju terhadap apa yang dilakukan Moeldoko.

“Ini tanda tanya besar, sebetulnya Presiden Jokowi lihat peristiwa sebagai apa? Sebagai atasan dari Pak Moeldoko tentu Presiden mesti kasih warning. Kalau dia diem, artinya dia setujui,” ujar Rocky Gerung, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 06 Maret 2021.

Selain itu, Rocky Gerung mengatakan bahwa jika Presiden Jokowi berniat memberikan pernyataan, maka staf Presiden perlu menyiapkan teks yang bagus.

Baca Juga: KSP Moeldoko Terpilih Ketum, Ali Ngabalin: Demokrat Lebih Maju untuk Bangsa dan Negara, Selamat Jendral 

“Kalau dia ngomong, maka mesti disiapkan teks yang bagus, supaya nggak salah bicara lagi,” tegasnya.

Rocky Gerung mengatakan bahwa problem yang akan dihadapi Istana pada malam ini adalah menyusun teks untuk diucapkan Presiden besok.

Menurutnya, Presiden perlu memberikan pernyataan mengenai peristiwa ini.

Sebab, Rocky Gerung beranggapan bahwa dulu banyak partai politik yang dikudeta, salah satunya Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P).

“Ini peristiwa nasional, orang akan lihat misalnya dulu juga banyak partai yang dikudeta itu, kita ingat PDI Perjuangan, yang menghasilkan kerusuhan di Jakarta pada waktu itu,” katanya.

Baca Juga: Tanggapi Moeldoko sebagai Ketum Versi KLB, Rocky Gerung: Ada Upaya Pembiaran untuk Tingkatkan Elektabilitas

Baca Juga: KLB Deli Serdang Karma Buat Keluarga Cikeas, Anissa Pohan: Apakah Kita Terus Diam

“Presiden harus betul-betul memberi semacam pidato singkat terhadap peristiwa ini, Kalau dia diam, tidak memberi komentar, artinya presiden menyetujui aktivitas politik Moeldoko. Itu rumusnya,” lanjutnya.

Rocky Gerung kemudian berharap bahwa Staf Presiden sudah mempersiapkan teks keterangan pers dari Presiden.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan supaya Presiden tidak salah berbicara lagi.

“Kita tunggu besok apa yang akan diucapkan oleh Presiden. Mudah-mudahan, Staf Presiden sudah menyiapkan teks, keterangan pers dari Presiden, supaya presiden tidak lagi salah ngomong itu,” pungkasnya.***

Editor: Fauzan Evan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah