Pembelajaran Tatap Muka akan Dimulai Juli Mendatang, Mendikbud: Kita Sudah Tertinggal Jauh dari Negara Lain

19 Maret 2021, 06:43 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim saat Raker Komisi X DPR RI, Rabu, 10 Maret 2021. /Dok. Humas Kemdikbud

MANTRA SUKABUMI - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tetap akan membuka pembelajaran tatap muka diseluruh jenjang pendidikan.

Nadiem mengungkapkan sejumlah alasan pemerintah memutuskan pembukaan sekolah setelah vaksinasi guru dan tenaga kependidikan rampung.

Menurutnya, Indonesia sudah sangat tertinggal dalam kebijakan pembukaan sekolah dibanding negara-negara lain yang juga terdampak pandemi covid-19.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: 6 Aktivitas yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Makan, Salah Satunya Suka Jadi Kebiasaan

"Dari semua 23 negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik, 85 persen dari semua negara tersebut sudah buka sekolahnya. Kita tertinggal, kita hanya 15 persen (sekolah) yang partially open," tutur Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Kamis, 18 Maret 2021, dikutip mantrasukabumi.com dari kanal Youtube @dprri, Jum'at, 19 Maret 2021.

Dalam pernyataannya, Nadiem juga menyoroti Amerika Serikat (AS) yang menurutnya memiliki eskalasi kasus covid-19 lebih parah daripada Indonesia, meskipun pelaksanaan vaksinasi mereka lebih cepat.

Ia mengatakan, AS sudah membuka setidaknya 40 persen dari sekolah mereka. Untuk itu, Nadiem ingin Indonesia juga segera membuka sekolah secara perlahan.

Baca Juga: Najwa Shihab Tiba-tiba Sampaikan Rasa Kesedihan, Netizen: Sehat Selalu Ibu Indonesia

Selain itu dari sisi kesehatan, Nadiem meyakini pembukaan sekolah dirasa aman setelah vaksinasi rampung terhadap seluruh guru dan tenaga kependidikan.

Pasalnya, ia menyebut risiko tinggi covid-19 umumnya didapati pada kelompok usia 31-51 tahun. Sementara pada anak yang terinfeksi, mayoritas hanya bergejala ringan.

Nadiem juga mengklaim transmisi covid-19 pada anak dalam catatannya terjadi dalam kegiatan sosial di luar ruang kelas, bukan di dalam kelas.

Ia mengatakan pada kasus anak yang terkonfirmasi covid-19, umumnya tertular dari orang dewasa. Untuk itu ia merasa vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan sudah tepat.

Baca Juga: Najwa Shihab Tiba-tiba Sampaikan Rasa Kesedihan, Netizen: Sehat Selalu Ibu Indonesia

"Boleh saja buka dua hari dalam seminggu. Tapi opsi tatap muka wajib dilaksanakan. Itu kira-kira cara kita mencapai target kita pada tahun ajaran baru, hampir semua sekolah beri opsi tatap muka," tuturnya.

Pemerintah sendiri berencana mulai membuka sekolah pada Juli mendatang. Namun kalangan guru mengaku khawatir dengan instruksi pembukaan sekolah di tengah pandemi meskipun vaksinasi sudah dilakukan terhadap guru dan tenaga kependidikan.

Pasalnya, belum ada program vaksinasi untuk anak maupun vaksin yang diizinkan Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) untuk anak usia di bawah 18 tahun.

Pada kesempatan lain, Presiden Joko Widodo menginginkan tahun ajaran baru nanti pembelajaran tatap muka harus dilaksanakan dengan catatan tetap menjaga protokol kesehatan dan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan mau mengikuti program vaksinasi.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler