Menolak untuk Dirawat di Rumah Sakit, ini Cerita Doni Monardo yang Terpapar Covid-19

21 Maret 2021, 06:05 WIB
Kepala BNPB, yang juga -Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo. /Prasetyo Bagus P/ /Dok. Satgas Covid-19

 

MANTRA SUKABUMI - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penangan Covid-19 Doni Monardo bahwa dirinya pernah terkonfirmasi mengalami positif Covid-19, bahkan ia menolak untuk menjalani perawatan di rumah sakit.

Cerita dari ketua Satgas penanganan Covid-19 Doni Monardo yang menolak untuk dirawat di rumah sakit, diungkap oleh tenaga ahli dan staf khususnya yaitu Egy Massadiah.

Telah diketahui bahwa ketua Satgas penanganan Covid-19 Doni Monardo pernah terinfeksi Covid-19 pada 23 Januari 2021, namun pada saat ia terkena Covid-19 menolak untuk dirawat di rumah sakit meski kondisi dirinya tidak baik.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: BWF Akhirnya Buka Suara, Mengaku Frustasi dan Menyesal Indonesia Harus Diusir dari All England

"Tim dokter dari Satgas COVID-19 maupun tim dokter BNPB, meminta Doni berkenan dirawat di rumah sakit. Semua bujuk-rayu kami seperti membentur tembok," tulis Egy seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Minggu, 21 Maret 2021.

Selanjutnya Egy mengatakan, padahal kondisi fisik Doni Monardo yang menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tidak bisa disebut baik-baik saja. Pada saat hari kedua terpapar Covid-19, suhu badannya naik dan bahkan tidak bisa memegang ponsel.

Bahkan data saturasi oksigen Doni Monardo berada di angka 78 persen yang masuk dalam kategori rendah dan jauh dari angka normal di kisaran 95-100 persen.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 21 Maret 2021: Usai Terungkap Kebohongan Al, Mama Rosa Tinggalkan Keluarganya

Baca Juga: Dibongkar Raffi Ahmad, Billy Syahputra Akui Tyas Mirasih adalah Fantasinya

Doni Monardo yang dijuluki "Panglima COVID-19" sangat bersikeras bahwa dirinya tidak mau dirawat di rumah sakit meski Ia telah dibujuk oleh sang istri. Bahkan dirinya meyakin bisa bolak-balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan tetap isolasi mandiri di rumah.

Akhirnya sang panglima Covid-19 yang akhirnya bersedia untuk dirawat di rumah sakit setelah mendengar "ultimatum" dari putri sulungnya yang masuk ke kamar perawatan pada 26 Januari 2021. Ia dirawat sampai 29 Januari 2021 dan setelah keluar RS menjalani isolasi mandiri di hotel.

Setelah 20 hari dan dua kali tes usap PCR menunjukkan dirinya negatif maka pada 23 Februari 2021, sang Letnan Jenderal kembali beraktivitas.

Bahkan Doni Monardo tidak lupa kepada sebagian orang yang berstatus penyintas Covid-19, ikut mendonorkan plasma konvalesen pada 1 Maret 2021.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 21 Maret 2021: Tak Ada Lagi Rahasia, Mama Rosa Tahu Semua tentang Andin

Baca Juga: Dukung Tim Bulu Tangkis Indonesia, Raffi Ahmad Ajak Bagikan Black Shuttlecock di Story Instagram

Terkait bagaimana Doni Monardo terinfeksi penyakit itu, Egy mengatakan bahwa Kepala BNPB sangat patuh terhadap protokol kesehatan, bahkan sampai tidur dengan masker saat meninjau gempa Sulawesi Barat pada awal Januari 2021. Dia juga rajin berolahraga.

Doni sendiri meyakini dirinya tertular dari aktivitas makan bersama, meski Egy juga beropini ada faktor kelelahan dalam proses penularan itu.

Hal itu karena dalam peninjauan ke daerah bencana, Doni bersama tim BNPB mengalami kurang istirahat, banyak pikiran, melakukan aktivitas peninjauan lokasi bencana dan rapat koordinasi dengan intensitas pekerjaan sangat tinggi.

"Lepas dari kemungkinan yang mana yang benar, Wallahu alam. Yang pasti, usai Doni Monardo dinyatakan negatif, saya dan sejumlah kawan sempat pula berdiskusi ringan. Bahwa ada beberapa jenis pengidap corona. Sebagian sembuh dengan sangat cepat, sebagian lama," ujar Egy.

Baca Juga: Insiden Pesawat Trigana Air, Ternyata Sudah Diramal Paranormal Mbak You Sejak November 2020

 Baca Juga: Menjelang Ramadhan 2021, Kapolda Metro Jaya Melarang Kegiatan Sahur on The Road

Menurutnya, Doni Monardo merasakan hal itu dalam tiga pekan pertama saat kondisi fisiknya menurun dan merasakan proses kesembuhannya lambat, meski sudah mengkonsumsi sekian jenis vitamin dan obat-obatan.

Doni Monardo merasa cepat lelah, bahkan ada sesuatu yang berbeda dengan pengidap lain yang terkadang justru tidak merasakan apa-apa.

Mengakhiri keterangannya, Egy berharap kisah itu menjadi catatan bermanfaat bagi semua pihak.***

Editor: Encep Faiz

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler