Jaringan Pelaku Bom Makassar Tertangkap, Kapolri: 13 Terduga Teroris Sudah Diamankan Densus 88

29 Maret 2021, 18:44 WIB
Kapolri Listyo Sigit Prabowo Ungkap Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar /Antara/

MANTRA SUKABUMI - Jaringan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan terungkap.

Pelaku utama bom bunuh diri tersebut merupakan pasangan suami istri yang diketahui dari kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Tim Detasemen Khusus (Densus 88) menangkap 13 orang terduga teroris yang merupakan jaringan JAD tersebut.

Baca Juga: Ahli Telematika Tertawakan Klarifikasi Soal Bantahan Posisi Duduk Gibran saat Bersama Menteri PUPR

Baca Juga: Gus Dur: Bukti yang Ada, Malahan Bom itu Mirip dengan Punya Polisi, Bisa Aja Pelakunya Aparat Sendiri

Seluruh tersangka teroris bom tersebut ditangkap di beberapa wilayah yang berbeda.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi persnya di Makassar pada Senin, 29 Maret 2021 mengumumkan penangkapan teroris tersebut.

Listyo mengatakan, para terduga teroris tersebut ditangkap masing-masing di Makassar (4 orang), Jakarta (4 orang), dan Bima, Nusa Tenggara Barat (5 orang).

"Perkembangan dari peristiwa kejadian bom yang terjadi kemarin, maka sampai dengan hari ini, kita mengamankan 4 orang tersangka yakni AS, SAS, MR, dan AA di Makassar," Ungkap Kapolri Listyo sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: Ketika Tuhan Sakit Wajibkah Kita Menjenguk, Simak Ulasannya agar Tidak Gagal Paham

Baca Juga: Waspada, BMKG Sebut Wilayah ini Berpotensi Hujan Lebat dan Serangan Petir Besok Selasa 30 Maret 2021

Densus 88 kemudian menangkap lagi empat orang terduga teroris yaitu ZA, AA, AJ, dan DS di Jakarta.

Adapun Listyo menjelaskan beberapa peran masing-masing para terduga teroris tersebut.

"Saat ini sudah kita amankan, perannya masing-masing seperti ada yang membeli bahan, mengajarkan membuat peledak, dan cara menggunakannya," kata Listyo.

Densus 88 kemudian melakukan penggeledahan terhadap rumah terduga teroris lainnya di Bekasi, Jawa Barat dan Condet, Jakarta Timur.

Alhasil, dalam penyelidikan tersebut ditemukan barang bukti berupa lima jenis bom sumbu yang siap digunakan dan juga lima toples besar berisi cairan aseton dan H202 serta termometer.

Listyo menambahkan, bahan-bahan ini yang beratnya kurang lebih 4 kilogram ini kemudian akan diolah menjadi bahan peledak.

"Kemudian ditemukan bahan peledak yang sudah jadi jenis TATP dengan jumlah 1,5 kilogram," kata Listyo.

Hingga kini Polri sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).***

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler