MANTRA SUKABUMI - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon mengecam pencopotan pejabat PT Pelni (Persero) usai mengadakan kajian Ramadhan online.
Fadli Zon menyebut pemecatan pejabat karena tidak memiliki izin direksi tersebut, sebagai tindakan dari orang yang tidak profesional.
Bahkan, Fadli Zon mengatakan jika orang yang memecat pejabat tersebut adalah parasit.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Waspada, Mie Instan Ternyata jika Dikonsumsi secara Rutin Dapat Timbulkan Kanker
Melalui akun Twitter pribadinya, Fadli Zon menjelaskan, peristiwa ini terjadi akibat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diisi orang yang tidak profesional.
Dirinya juga menganggap bahwa pemecatan tersebut karena BUMN hanya diisi oleh pihak-pihak yang menjadi relawan pada Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Ini salah satu akibat kalau BUMN diisi orang-orang tidak profesional atau sekedar balas jasa sebagai relawan atau pendukung Pilpres. Parasit," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan @fadlizon pada 10 April 2021.
Sebelumnya, diketahui jika PT Pelni telah memecat pejabat yang menggelar kajian Ramadhan secara online.
Pemecatan tersebut terjadi karena dalam poster kajian terdapat nama PT Pelni, yang diketahui dimasukan tanpa izin direksi.
Hal ini disampaikan langsung oleh Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto melalui akun Twitter pribadinya.
Dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @kangdede78 yang diunggah pada 8 April 2021, Dede menjelaskan pencopotan ini merupakan sebuah pelajaran.
Menurutnya, BUMN harus tidak segan memecat pegawai yang terlibat radikalisme.
"Pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah dicopot. Ini pelajaran sekaligus warning (peringatan) kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikit pun, berangus," cuitnya.
Baca Juga: Ini Jawaban Hasto Kristiyanto Soal Peluang Ganjar Pranowo jadi Capres PDI Perjuangan di Pilpres 2024
Baca Juga: Ini Jawaban Hasto Kristiyanto Soal Peluang Ganjar Pranowo jadi Capres PDI Perjuangan di Pilpres 2024
Dari poster yang beredar di media sosial, kajian tersebut rencananya digelar pada Kamis, 8 April 2021 pukul 13.00 WIB.
Adapun pembicara yang diundang seperti Ustadz Firanda Andirja, Ustadz Rizal Yuliar Putrananda, Ustadz Syafiq Riza Basalamah, dan Ustadz Subhan Bawazier.
Selain itu Ketua Bidang Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Cholil Nafis juga diundang sebagai pembicara.***