MANTRA SUKABUMI – Tenggelamnya KRI Nanggala 402 dan gugurnya 53 awak kapal tersebut, menjadi duka bagi rakyat seluruh Negeri.
KRI Nanggala 402 dikabarkan hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 di perairan Bali, dengan membawa 53 awak yang berada di dalamnya.
Video detik-detik sebelum KRI Nanggala 402 tenggelam, sempat terlihat dan terekam kamera penumpang kapal Kelud.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
KRI Nanggala 402 berpapasan dengan kapal kelud pada Selasa, 20 April 2021, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Instagram Anji Manji @duniamanji pada Senin, 26 April 2021.
Anji Manji membagikan kembali video yang sebelumnya dibagikan oleh akun @taufikaris1613 di akun Twitternya.
Dalam video tersebut, tampak kapal penumpang berpapasan dengan kapal KRI Nanggala 402 sehari sebelum dinyatakan hilang kontak.
"Tanggal 20 April 2021, sempat terlihat oleh penumpang kapal kelud, papasan sebelum dinyatakan hilang kontak," tulis akun twitter @taufikaris1613.
Video tersebut disebut @taufikaris1613 sebagai penampakan terakhir sebelum KRI Nanggala 402 itu tenggelam.
"Ini penampakan terakhir, selamat jalan pengawal samudraku, doa kami dari seluruh anak negeri yang selama ini kau jaga," sambung @taufikaris1613.
Saat dinyatakan hilang pada Rabu, 21 April 2021, Puluhan awak berada dalam KRI Nanggala 402 sedang menjalani latihan peluncuran torpedo di perairan pulau Dewata.
Ada 53 awak kapal yang berada di dalam Nanggala 402 dengan cadangan oksigen hanya bisa bertahan untuk 72 jam atau selama 3 hari.
KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam, setelah di prediksi dari hasil pencarian bahwa kapal selam tersebut sudah berada di kedalaman 850 meter.
Kedalaman yang sangat tidak memungkinan manusia dapat bertahan hidup dalam tekanan yang sangat tinggi.
Tekanan hidrostatis dalam air meningkat setiap 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Dengan demikian tekanan udara di kedalaman 850 meter adalah 85 atm.
Baca Juga: Buru Pelaku KKB Penembak Kepala BIN Papua, Polri: Tidak Ada Tempat bagi Mereka di Tanah Papua
Sedangkan manusia hanya dapat bertahan pada tekanan sekitar 3-4 atm. Jadi, dapat disimpulkan berenang di laut dengan kedalaman 85 atm adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia
Pintu kapal selam didesain dengan rumit, karena dirancang agar air tidak bisa masuk kedalam kapal, sehingga tidak dimungkinkan para awak bisa keluar melakukan penyelamatan diri.
Dan pada Minggu sore, 25 April 2021 seluruh awak KRI Nanggala 402 dinyatakan gugur oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.***