Soal Konflik Papua, Gus Dur Tolak Pendekatan Senjata: Papua Saudara Kita, Bicara dari Hati ke Hati

30 April 2021, 21:12 WIB
Soal Konflik Papua, Gus Dur Tolak Pendekatan Senjata: Papua Saudara Kita, Bicara dari Hati ke Hati./* /Instagram.com / @jaringangusdurian /

 

MANTRA SUKABUMI - Konflik Papua kembali memanas, usai tewasnya Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.

Beberapa tokoh terutama Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet bersikap tegas dengan mengenyampingkan HAM untuk menyelesaikan konflik Papua tersebut.

Berbeda dengan Bamsoet, Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid malah mempunyai pandangan lain dalam menangani konflik Papua.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Unggah Foto Munarman Pakai Sorban, Natalius Pigai: Saya Minta Selidiki Dia, Jangan Sampai Pagar Makan Tanaman

Untuk menyelesaikan konflik Papua, Gus Dur lebih mengedepankan dialog ketimbang pendekatan senjata.

Menurut Gus Dur, dialog adalah solusi terbaik dalam menangani konflik di Papua

"Gus Dur selalu menegaskan bahwa dialog adalah solusi terbaik dalam menangani konflik di Papua. Ia menolak pendekatan senjata," cuit GUSDURians seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitternya pada Jumat, 30 April 2021.

Gus Dur mengatakan bahwa warga Papua adalah saudara yang butuh didengar aspirasinya dengan cara bicara hati ke hati.

Baca Juga: Duta HIV Aids SMAN 1 Cisolok Lakukan Penggalangan Dana untuk Guru Honorer yang Lumpuh Akibat Vaksin Covid-19

"Warga Papua adalah saudara kita yang butuh didengar aspirasinya. Caranya? Dengan bicara dari hati ke hati," tulisnya.

Sebelumnya, Ketua MPR RI yakni Bambang Soesatyo dalam media sosialnya menegaskan tidak akan menarik pernyataan sebelumnya.

Bambang Soesatyo mengatakan bahwa negara tidak boleh tunduk terhadap aksi terorisme, terlebih terhadap kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua.

Menurut Bambang Soesatyo penembakan dan pembunuhan yang dilakukan oleh KKB terhadap aparat dan masyarakat sipil tidak boleh terjadi lagi.

Baca Juga: Geram Banyak yang Umbar Kisah Asmara Munarman, Gus Nadir: Jangan Begini! Fokus Tindak Pidananya

"SAYA TIDAK AKAN MENARIK PERNYATAAN SAYA." ucap Bambang Soesatyo sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun instagramnya bambang.soesatyo pada 29 april 2021.

"Negara tidak boleh tunduk. Penembakan dan pembunuhan terhadap Kabinda Papua, sejumlah prajurit TNI-Polri, pembunuhan warga sipil hingga pembakaran sekolah, rumah, dan properti lain milik masyarakat Papua," tutur Bambang Soesatyo menjelaskan.

"Peristiwa pembunuhan tersebut tidak boleh lagi terjadi ~ Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI. ????????" ucap Ketua MPR RI.

Baca Juga: Viral Video Seorang Prajurit KRI Nanggala 402 Menggendong Bayinya Sebelum Berlayar, Cek Faktanya

Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet merespons insiden penembakan Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah  Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha oleh KKB kelompok Lekagak Telenggen di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua beberapa hari lalu.

"Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak ragu dan segera turunkan kekuatan penuh menumpas KKB di Papua yang kembali merenggut nyawa. Tumpas habis dulu. Urusan HAM kita bicarakan kemudian," kata Bamsoet dalam keterangannya.

Bamsoet mengatakan tindakan tersebut bukanlah sebuah pengabaian HAM, namun demi keamanan rakyat Papua.

"Ini bukan soal pengabaian HAM. Ini soal keselamatan rakyat. Memangnya para pembunuh rakyat tak berdosa itu peduli HAM?," tutur Bambang Soesatyo di akun instagramnya @bambangsoesatyo.

Baca Juga: Virus Corona Baru Asal Inggris Terdeteksi di Indonesia, Lindungi Diri Anda dengan Cara Mudah ini

Demi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bamsoet siap bertanggung jawab atas tindakannya.

"Untuk keutuhan NKRI saya siap bertanggung jawab. " ucap Bamsoet.

Ketua MPR RI menegaskan saat ini yang terpenting adalah pembasmian teroris gerakan separatisme di Papua.

"Yang penting para pembunuh di dalam gerakan separatis dan teroris yang tidak peduli HAM itu musnah dan rata dulu." ucap wakil Ketua MPR RI.

Ketua MPR RI siap bertanggung jawab dengan pernyataannya tersebut.

" Sehingga rakyat Papua bisa hidup tenang dan damai kembali. Jika ada yang mempersoalkan statement saya, soal HAM kita bicarakan kemudian, sebagai pimpinan MPR saya siap pasang badan dan bertanggung jawab." tutur Bambang Soesatyo menambahkan.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler