Apa Sih Batu Andesit yang Hari ini Sedang Ramai di Desa Wadas itu? Ini Penjelasan Lengkapnya

10 Februari 2022, 09:06 WIB
Apa Sih Batu Andesit yang Hari ini Sedang Ramai di Desa Wadas itu? Ini Penjelasan Lengkapnya /NURHANDOKO/PR/

MANTRA SUKABUMI - Desa Wadas direncanakan akan ada penambangan batu andesit yang akan dilakukan di atas lahan seluas 145 hektare ditambah 8,64 hektare.

Sebagian warga Desa Wadas bergejolak menolak atas rencana penambangan batu andesit tersebut.

Lalu sebetulnya apa sih batu andesit yang hari ini sedang ramai di Desa Wadas itu? Berikut ini penjelasan yang dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Mengenal Batu Andesit, di Proyek Bendungan Bener yang Sebabkan Desa Wadas Purworejo Sempat Diwarnai Kericuhan

Untuk diketahui batu andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik, ekstrusif, komposisi menengah, dengan tekstur afanitik hingga porfiritik.

Dalam pengertian umum, batu andesit adalah jenis peralihan antara basal dan dasit, dengan rentang silikon dioksida (SiO2) adalah 57-63% seperti digambarkan di diagram TAS.

Susunan mineral biasanya didominasi oleh plagioklas ditambah piroksen dan / atau hornblende. Magnetit, zirkon, apatit, ilmenit, biotit, dan garnet adalah mineral aksesori umum.

Alkali feldspar dapat hadir dalam jumlah kecil. Kelimpahan feldspar-kuarsa di batuan vulkanik andesit dan lainnya.

Umumnya, batu andesit ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan atau daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia.

Sedari dulu batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan piramida.

Baca Juga: Insiden di Desa Wadas, LBH Yogyakarta dan YLBHI Rilis Pernyataan Sikap dan Singgung Ganjar Pranowo

Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dll.

Di zaman sekarang batu andesit ini masih digunakan sebagai material untuk nisan kuburan orang Tionghoa, cobek, lumpang jamu, cungkup/kap lampu taman dan arca-arca untuk hiasan.

Salah satu pusat kerajian dari batu andesit ini adalah Magelang.

Pusat kerajinan dan pemotongan batu andesit juga terdapat di daerah Cirebon dan Majalengka Jawa Barat. Karena di daerah ini banyak terdapat perbukitan yang merupakan daerah tambang Batu Andesit.

Untuk batu andesit di daerah cirebon umum nya bewarna abu-abu dan terdiri dari 2 Jenis utama: Andesit Bintik dan Andesit Polos.

Nama batu andesit berasal dari lokasi batuan ini yang banyak ditemukan yakni Pegunungan Andes di Amerika Selatan.

Batuan andesit tercipta karena lava mendingin dengan cepat di permukaan, umumnya lava terdiri dari kristal kecil. Sehingga bisa disimpulkan andesit adalah batuan berbutir halus yang terbentuk saat magma meletus ke permukaan dan mengkristal dengan cepat.

Selain pegunungan Andes, pegunungan Cordillera di Amerika Utara dan Tengah juga menyimpan bebatuan ini.

Baca Juga: Profil Biodata Ganjar Pranowo, Gubenur Jawa Tengah yang Viral Karena Kasus Wadas, Lengkap Umur Hingga Karir

Meski berasal dari nama pegunungan yang jauh, tapi andesit juga tersebar ke pegunungan dengan karakter yang sama termasuk di Indonesia, mengingat Indonesia memiliki karakter sebagai negeri vulkanik.

Ciri andesit seperti diketahui terbentuk oleh lava dingin yang membuatnya diklasifikasikan sebagai batuan vulkanik.

Selain itu karena mengandung silika menengah, biasanya berwarna abu-abu dan mungkin berbutir halus atau porfiritik.

Diantaranya, ternyata ada terlalu banyak jenis batuan ini di kerak benua. Kemudian juga warna gelapnya sering disalah artikan sebagai batuan basal hingga batuan ini pun dianggap setara dengan diorit vulkanik atau batuan kristal granular.

Secara umum batu andesit dapat diaplikasikan ke desain ubin karena tahan slip.

Termasuk dalam kategori batu alam, andesit jelas serbaguna dan menambahkan tekstur berbeda pada desain interior.

Belum lagi ketersediaan batu yang melimpah di alam dan sering digunakan dalam proyek bangunan hijau karena ramah lingkungan.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA Februari 2022 Samsung Galaxy A12 Turun Harga, Simak Spesifikasi Lengkapnya

Serta tidak mengandung bahan berbahaya atau racun dan dapat digunakan dengan aman baik di dalam maupun di luar ruangan.

Sebelumnya aparat kepolisian dengan senjata lengkap menyerbu Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo pada Selasa, 8 Februari 2022.

Aparat mencopot banner penolakan Bendungan Bener dan mengejar serta menangkap beberapa warga Wadas dan sekitarnya.

Hal itu dilakukan terkait penolakan warga Desa Wadas atas rencana pembangunan bendungan Bener.

Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 509/41/2018, Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener.

Penambangan akan dilakukan di atas lahan seluas 145 hektare ditambah 8,64 hektare lahan untuk akses jalan menuju proyek.

Penambangan akan dilakukan menggunakan metode blasting atau bahan peledak.

Baca Juga: HP OPPO A16 Suguhkan Spesifikasi Gahar yang Dibanderol dengan Harga Murah Serta Baterai Besar

Rencana tersebut ditolak warga karena mereka menilai aktivitas penambangan akan mengancam keberadaan 27 sumber mata air yang berarti juga berpotensi merusak lahan pertanian.

Warga sekitar juga telah melakukan berbagai upaya penolakan terkait rencana proyek tersebut.***

Editor: Sofar Syaoqi H

Tags

Terkini

Terpopuler