Masih Zona Hijau, 102 Daerah di Indonesia belum Terdampak COVID-19

31 Mei 2020, 04:30 WIB
ILUSTRASI Corona Virus (COVID-19) /PIXABAY/.*/PIXABAY

MANTRA SUKABUMI – Pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman kesehatan warga di Indonesia.

Karena itu pemerintah telah mengatur kebijakan ketat demi pencegahan virus mematikan itu.

Sekalipun data korban terinfeksi terus mengalami peningkatan di beberapa daerah, namun demikian ada beberapa daerah yang belum terdampak COVID-19.

Demikian disampaikan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring di Jakarta, Sabtu, 30 Mei 2020.

"Ada 102 kabupaten/kota yang tidak atau belum terdampak COVID-19. Terutama yang berwarna hijau di seluruh Indonesia. Cukup banyak," ujar Wiku.

Baca Juga: Kabar Baik Pasien Sembuh COVID-19 di Indonesia Bertambah 523 Orang

Kemudian terdapat sebanyak 85 kabupaten/kota yang memiliki risiko tinggi atau berwarna merah. Sebanyak 180 kabupaten/kota dengan risiko sedang atau berwarna oranye, dan 139 kabupaten/kota dengan risiko rendah atau kuning.

Dia menambahkan untuk meningkatkan ketahanan kesehatan bangsa, maka perlu meningkatkan kesehatan masyarakat. Saat ini yang terjadi adalah darurat kesehatan masyarakat.

"Karena penularan virus ini dengan droplet, maka dipastikan harus menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Perilaku ini harus dilakukan secara disiplin baik oleh individu maupun secara kolektif," terang dia.

Jika perilaku itu dilakukan mulai dari tingkat keluarga, RT, RW, daerah, hingga nasional. Jika sudah mencapai 70 persen maka akan menyulitkan virus itu untuk berkembang.

Baca Juga: Ilmuwan Klaim Temukan Planet Mirip Bumi, Keberadaannya Layak Huni

Untuk memudahkan semua masyarakat mengingat apa yang harus dilakukan, maka perlu adanya upaya mengubah perilaku dengan gerakan. Wiku mengutip gerakan "4 Sehat 5 Sempurna", saat pemerintah ingin meningkatkan gizi masyarakat.

"Kami meminjam istilah ini, untuk digunakan melawan COVID-19. Gerakan "4 Sehat 5 Sempurna Lawan COVID-19", yakni memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan, berolahraga, istirahat dan tidak panik, serta makan bergizi," terang dia.

Baca Juga: Tersiar Kabar Teten Masduki Akui Gunakan Staf Kepresidenan untuk Rapat PKI, Simak Faktanya

Dia menjelaskan bahwa tindakan preventif dan promotif merupakan upaya kesehatan yang efektif serta efisien, dibandingkan tindakan kuratif atau pengobatan.

Ketahanan kesehatan masyarakat, lanjut dia, merupakan investasi dalam pembangunan bangsa. Kesempatan pada masa krisis COVID-19, perlu meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat agar dapat menjadi bangsa yang maju.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler