Lagi-lagi, ABK Indonesia Ditemukan Tewas di Kapal Asing Berbendera China setelah Diamankan Petugas

9 Juli 2020, 05:30 WIB
ILUSTRASI kapal ikan Tiongkok.* /Nikkei Asian Review/

MANTRA SUKABUMI - Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kapal ikan asing berbendera China.

ABK itu ditemukan meninggal dunia setelah
kapal ikan asing tersebut diamankan Tim Gabungan Polda Kepri, TNI AL, BIN Daerah Kepri, Bakamla, Bea Cukai dan KPLP di wilayah perbatasan perairan Indonesia dan Singapura.

Ditemukannya ABK tersebut di dalam salah satu dari dua kapal ikan asing yang diamankan petugas gabungan.

Baca Juga: Update Virus Corona Rabu 8 Juli 2020, Penambahan Kasus di Jawa Timur dan DKI Jakarta Masih Tertinggi

Diketahui, dua kapal asing tersebut bernama
Kapal Ikan Asing Lu Huang Yuan Yu 117 dan 118, Kata Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, Rabu, seperti dikutip dari laman Antaranews.com.

"Informasi awal yang diterima ada seorang warga negara kita diduga dianiayai hingga meninggal dunia, seperti pengalaman sebelumnya sebagian besar tenaga kerja kita yang bekerja di kapal ikan asing itu diperlakukan secara tidak manusiawi, dan berdasarkan dokumen untuk mereka bekerja sering kali dipalsukan dan tidak benar isinya. Sehingga, dugaan kami kedua kapal ini salah satunya merupakan tempat dilakukannya penganiayaan dan kapal lainnya sebagai saksi yang mengetahui kejadian tersebut," kata Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, Rabu.

Menurut Kapolda, informasi bahwa di kapal tersebut ada mayat juga berasal dari WNI, dan kuat dugaan bahwa yang bekerja di kapal tersebut merupakan korban trafficking (perdagangan manusia) yang dipekerjakan secara paksa di atas kapal ikan tersebut.

Baca Juga: Hari Ketiga Pencarian Korban Tenggelam di Pantai Sukabumi, Tim SAR Gabungan Belum Membuahkan Hasil

Dia mengatakan informasi tentang kejadian ini diterimanya, Rabu pagi, sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, rekan-rekan dari Bakamla dan TNI AL telah mengetahuinya sejak, Selasa malam.

"Selanjutnya pada pukul 06.00 WIB itu juga saya perintahkan jajaran Direktorat Polisi Perairan dan Udara Polda Kepri untuk bergabung melakukan deteksi dan mencari kapal tersebut termasuk juga helikopter ikut bergabung melakukan pencarian melalui udara. Dan berdasarkan pengalaman bahwa anggota rawan sekali terkena serangan untuk itu kami saling bersinergi, saling membantu dalam mengamankan kapal ini, termasuk juga tim Brimob kita terjunkan," Jelas Kapolda.

Lanjut dia, tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penganiyaan hingga menyebabkan meninggal dunia ini terjadi di bawah wilayah yurisdiksi Indonesia dan yang dianiayai adalah WNI walaupun dia bekerja di kapal asing.

Baca Juga: Dampingi Wapres di Sukabumi, Ridwan Kamil: Tatap Muka di Sekolah Laksanakan Penuh Kehati-hatian

"Sehingga kewenangan itu ada di Aparat Kepolisian termasuk juga di TNI AL dan Bakamla termasuk aparat Indonesia lainnya dapat melakukan tindakan hukum. Kapal ini kurang lebih sudah berlayar selama tujuh bulan bertolak dari Singapura ke Argentina dan begitu melewati perairan kita langsung dilakukan penyergapan dengan seluruh aparat yang ada di laut," tuturnya.

Sementara Danlantamal IV Kolonel Laut (P) Indarto Budiarto menyebutkan kedua kapal tersebut bersama-sama mencari ikan dan cumi-cumi dan merupakan satu pengurusan, dan saat dilakukan pengejaran Kapal 117 sempat hampir lepas namun berhasil digiring untuk memasuki wilayah perairan Indonesia.

Saat ini kondisi jenazah sedang menjalani pemeriksaan oleh tim dokter, kondisi jenazah sendiri masih utuh dengan menggunakan pakaian serta diberi selimut.

"Untuk hasil visumnya kita masih menunggu dari tim dokter," kata Danlantamal IV.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler