Hasan Basri: 75 Tahun Kemerdekaan RI dan Lahirnya Peradaban Baru

15 Agustus 2020, 21:14 WIB
Hasan Basri /

MANTRA SUKABUMI - Uporia 75 tahun kemerdekaan tak lagi seperti biasnya, perayaan kemerdekan tahun ini seakan mengubah kebiasaan lama menjadi serba sederhana. Biasnya memperingati hari kemerdekaan RI penuh dengan semarak Bersama seluruh sakyat Indonesia.

Apakah perayaan 75 tahun kemerdekaan kali ini mengulang sejarah, ketika di kediaman Sekarno dan bertempat di halaman rumah yang luas, peristiwa itu diproklamasikan dengan sederhana.

Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di DPR RI menyampaikan, “semestinya, seluruh kursi di Ruang Sidang ini terisi penuh, tanpa ada satu kursi pun yang kosong. Semestinya, sejak 2 minggu yang lalu, berbagai lomba dan kerumunan penuh kegembiraan, karnaval-karnaval perayaan peringatan hari kemerdekaan diadakan, menyelimuti suasana bulan kemerdekaan ke-75 RI”.

Baca Juga: Sambut Kemerdekaan, Berikut Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 RI

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 10 Nama Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Namun nyatanya, kesederhanaan kali ini dipaksa akibat adanya Covid-19 yang melanda di seluruh tanah air bahkan di semua belahan dunia. Kemderdekaan kali ini, Indoensai sedang berjuang melawan Covid-19 yang belum tahu kapan akan menemukan titik akhirnya.

Covid-19 memiliki potensi mengubah peradaban, memaksa umat manusia untuk merenggangkan relasi dan interaksi sosial. Bahkan membuat berbagai layanan kesehatan, keagamaan, pendidikan, maupun pemerintahan terganggu. Pada akhirnya Covid-19 pula memaksa kita untuk terbiasa dengan pola kehidupan dan peradaban baru.

Namun, semua ini tidak boleh mengurangi rasa syukur kita dalam memperingati 75 Tahun Indonesia Merdeka. Sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo “saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan Pendidikan”.

Baca Juga: Sambut HUT Kemerdekaan RI ke-75, Berikut 4 Daerah dengan Tradisi Uniknya

Semangat Kemerdekaan

Berbagai kebijakan pemerintah diberlakukan untuk meredam penyebaran covid-19 di Indonesia, diantaranya dengan physical distancing, PSBB, kampanye gerakan penggunaan masker, mengadakan rapid test, edukasi bahkan isolasi mandiri.

Penerapan kebijakan ini, berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada tingkat kepanikan dan stres individu, tingkat pertumbuhan ekonomi, transformasi teknologi pendidikan, dan banyak lainnya. Seluruh masyarakat Indonesia mengalami proses disrupsi hingga kemudian bersiap menghadapi perubahan.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 10 Nama Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Momen kemerdekaan kali ini hadir dengan makna baru. Kalau dulu, rakyat Indonesia berperang menghadapi serdadu penjajah yang berusaha merongrong persatuan dan kesatuan NKRI. Berbeda dengan kondisi sekarang, kita berperang di masa pandemi yang masih belum tahu kapan berakhirnya.

Semangat kemerdekaan kali ini harus gotong royong lepas dari kepanikan akibat pandemi dan bersatu melawan egoisme dengan tetap mematuhi anjuran protokol kesehatan dalam segala rutinitas di era new normal.

Selain itu sebagamana semangat Presiden Republik Indonesia bahwa Indonesia harus melakukan transformasi besar, dengan melaksanakan strategi besar untuk memecahkan masalah fundamental yang kita hadapi. Kita lakukan lompatan besar untuk kemajuan yang signifikan.

Pola pikir dan etos kerja kita harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan.
Refleksi Kemerdekaan dan Pasca Pandemi

Baca Juga: Sambut HUT Kemerdekaan RI, Berikut 5 Lagu Daerah Populer Beserta Liriknya

Refleksi kemerdekaan saat ini kita tidak hanya mengenang jasa para pahlawan terdahulu tapi juga menghargai perjuangan pahlawan “garda terdepan” yang banyak gugur di medan perang dalam proses penyembuhan pasien covid-19.

Tugas kita sebagai generasi penerus adalah melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu dengan menghidupkan rasa nasionalisme, semangat persatuan dan kesatuan, juga ikut serta memajukan bangsa dan negara.

Terkait dengan fenomena pandemi, seluruh masyarakat harus bekerjasama, peduli dan sigap dengan situasi bersama agar kasus covid-19 di Indonesia segera mereda.

PR kedepan adalah bagaimana bangsa Indonesia bias terlepas dari ‘paksaan’ yang mengakibatkan kegagapan dalam beradaptasi dari kebiasaan konvensional ke era digital. Di bidang Pendidikan mislanya, Pandemi Covid-19 ini menunjukkan bahwa disrupsi pendidikan formal akibat faktor di luar Revolusi Industri 4.0 adalah suatu yang niscaya.

Baca Juga: Daftar 7 Tema dan Lirik Lagu Kemerdekaan Indonesia Cocok Diputar di Momen 17 Agustusan

Sebagaimana disebutkan oleh laman resmi UNESCO, disrupsi akibat Covid-19 telah mengakibatkan sekitar 1,5 miliar peserta didik di 191 negara terdampak kebijakan belajar dari rumah. Jumlah ini setara dengan 91,3 persen dari total peserta didik di dunia dari jenjang pendidikan pradasar hingga pendidikan tinggi.

Kondisi serupa terjadi pada semua negara di Asia Tenggara. Singapura, misalnya, 600.587 peserta didik tidak lagi dapat melakukan pembelajaran tatap muka seiring bertambahnya kasus positif Covid-19. Kondisi serupa dialami sekitar 7,9 juta peserta didik di Malaysia.

Menurut UNESCO, di Indonesia diprediksi sekitar 68,2 juta peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan kini harus belajar dari rumah dengan mengandalkan internet atau media komunikasi digital lain.

Baca Juga: Logo Resmi HUT Kemerdekaan RI ke-75 Tahun 2020 dengan Tema Indonesia Maju

Adanya Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk mempercepat proses transformasi digital inovasi dan penguatan teknologi. Mengutip pidato Presiden Joko Widodo “Saya ingin semua platform teknologi harus mendukung transformasi kemajuan bangsa. Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan”.

Pada peradaban baru ini pedidikan misalnya, pentingnya pemerataan teknologi, penyediaan infrastruktur telekomunikasi hingga kepelosok daerah. Tidak hanya sektor Pendidikan, sektor-sektor lainnya seperti ekonomi, pariwisata, kesehatan haur menjadi perhatian bersama. Bagi Indonesia, ini kali pertama sepanjang usia kemerdekaan, mengalami transformasi sistem konvensional ke era digital. Mau tidak mau kita harus siap menghadapi peradaban baru.

Dirgahayu Republik Indonesia!.**

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler