Sejak konfrensi pers panglima TNI kemarin dan tindakan offside pangdam jaya itu tidak saja melukai nilai2 dasar kelahiran TNI sebagaibtentara rakyat tapi juga sumpah prajurit dan sapta marga. TNI jarus berada di luar politik dan menghormati hukum. Hukum negara bukan hukum rimba.— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) November 20, 2020
Selanjutnya Fahri Hamzah juga menjelaskan bahwasannya falsafat TNI merupakan tentara rakyat dan hidup bersama rakyat adalah benar-benar karena TNI lahir dari pergolakan patriotik membela bangsa dan negara. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa hal tersebut yang selalu dianti rakyat.
Baca Juga: Pada 4 Waktu Inilah Pintu Langit Terbuka dan Saat Terbaik untuk Panjatkan Doa
“Falsafah TNI adalah tentara rakyat dan hidup bersama rakyat adalah benar2 karena TNI lahir dari pergolakan patriotik membela bangsa dan negara. Itulah yang membuat TNI selalu dinanti. Dan TNI telah membuktikan kesigapannya membersamai kesulitan hidup rakyat di daerah bencana dan lain-lain.,” ujar Fahri Hamzah.
Falsafah TNI adalah tentara rakyat dan hidup bersama rakyat adalah benar2 karena TNI lahir dari pergolakan patriotik membela bangsa dan negara. Itulah yg membuat TNI selalu dinanti. Dan TNI telah membuktikan kesigapannya membersamai kesulitan hidup rakyat di daerah bencana dll.— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) November 20, 2020
Setelah itu Fahri Hamzah mengatakan bahwa kita harus dukung semboyan TNI dan Polri bersatu. Namun, kita harus menolak tugas TNI sama dengan tugas Polri.
“Kita dukung semboyan ‘TNI dan POLRI bersatu’. Tapi kita pasti harus menolak tugas TNI sama dengan POLRI. Kita jangan lupa sejarah. Kita telah mengoreksi ABRI dan mengeluarkan POLRI dari-nya. Indonesia adalah negara hukum dan dikelola secara sipil. Militerisme masa lalu,” tulis Fahri Hamzah.**