Network
“Yang tidak ada bisa ada, yang ada bisa tidak ada! Politik memang penuh siasah dan strategi!” cuitannya, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 25 November 2020.
Melihat sisi politiknya, penangkapan yang dipimpin oleh Novel Baswedan ini, saya cuma mau bilang, mas @ganjarpranowo waspada mas..!! Yang tdk ada bisa ada, yang ada bisa tidak ada..!!
Politik memang penuh siasah dan strategi..!!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 25, 2020
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean juga mengatakan bahwa dirinya lebih suka melihat penangkapan menteri KKP secara politik adalah orang yang paling dekat dengan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Menteri Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Presiden Jokowi dan Kementerian Kelautan Berikan Pernyataan Ini
“Saya politisi, maka saya lebih suka melihat penangkapan EP Menteri KKP yang orang paling dekat @prabowo secara politik,” ujarnya.
Saya politisi, mk sy lbh suka melihat penangkapan EP Menteri KKP yg org paling dekat @prabowo secara politik.
Novel Baswedan memimpin timnya fokus pd korupsi ecek2 suap tp diam ttg fee e formula ratusan milliar yg nyata2 raib tanpa hasil.
Siapa yg diuntungkan secara politik?— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 25, 2020
Lanjutnya, Mantan Politikus Partai Demokrat tersebut juga mengatakan bahwa secara politik, Prabowo Subianto merupakan pihak yang sangat dirugikan atas penangkapan Edhy Prabowo selaku menteri KKP oleh KPK.
“Prabowo Subianto secara politik jadi pihak yang sangat dirugikan atas penangkapan Eddy Prabowo Men KKP,” kata Ferdinand.
Prabowo Subianto secara politik jadi pihak yang sangat dirugikan atas penangkapan Eddy Prabowo Men KKP.
Pertanyaannya, siapa yang diuntungkan secara politik?
Strategi yang manis..!!????https://t.co/6Kj93TQwsy— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 25, 2020
Hal tersebut, disampaikan melalui cuitan akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 25 November 2020. Lanjutnya, Ia mempertanyakan Siapa yang diuntungkan secara politik.
Baca Juga: Tayang di Netflix Awal 2021, Didi Kempot Akan Kembali Mendunia Bersama ‘Sobat Ambyar’
“Pertanyaannya, siapa yang diuntungkan secara politik? Strategi yang manis!” pungkas Ferdinand Hutahaean.**
