Emil Salim Sarankan Orang Ini Kepada Jokowi untuk Gantikan Menteri KKP Edhy Prabowo

- 27 November 2020, 07:25 WIB
Pakar ekonomi senior Emil Salim.
Pakar ekonomi senior Emil Salim. /Twitter/@emilsalim2010

Emil mengatakan, kebijakan ekspor hanya akan membuat makmur negara lain di atas penderitaan nelayan Indonesia.

"Laut RI luas & kaya tapi nelayannya banyak lagi miskin. Bisakah Pemerintah mendidik nelayan kita kembangkan benur jadi lobster yg tinggi harganya ketimbang ekspor benur ke Vietnam bikin makmur orang2 partai negeri di atas derita kemiskinan rakyat nelayan?," lanjutnya.

Emil juga menyoroti pembahasan yang saat ini gencar di televisi tentang Menteri Kelautan dan Perikanan.

Baca Juga: Kabar Buruk, Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit, Sakit Apa?

Namun lanjut Emil, justru yang luput dari perhatian adalah sebab nelayan miskin akibat hasil tangkap serta teknologi yang digunakan.

"Banyak diskusi televisi malam ini ttg Menteri KP dari berbagai sudut. Yg luput perhatian: tanggapi sebab nelayan miskin akibat hasil tangkap bergantung pd cuaca dan perlu teknologi serta bimbingan Negara utk atasi ketertinggalan kita dgn nelayan Vietnam," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, KPK menangkap Edhy Prabowo dan beberapa orang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, pada Rabu, 25 November 2020 dini hari.

Baca Juga: Mengejutkan, Polda Jabar Sebut Habib Rizieq Bisa Jadi Tersangka, Ini Alasannya

Dalam perkembangannya, KPK menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka penerima suap dalam kasus perizinan tambak, usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

KPK juga menetapkan tujuh orang sebagai tersangka. Sebagai penerima, yakni Edhy Prabowo (EP), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Safri (SAF), Andreu Pribadi Misata (APM), pengurus PT ACK, Siswadi (SWD), staf Edhy Prabowo, Ainul Faqih (AF), dan Amiril Mukminin (AM).

Halaman:

Editor: Andriana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x