Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Mantan Ketua MPR: Harusnya Pasukan Khusus Fokus Kesana

- 28 November 2020, 07:35 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. / /Instagram/@hnwahid/

MANTRA SUKABUMI - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid angkat bicara terkait pengibaran Bendera Bintang Kejora di Papua Barat.

Hidayat Nurwahid mengatakan, seharusnya pasukan khusus fokus kesana untuk selamatkan NKRI.

Ia juga merasa prihatin setelah polisi dan wartawan terluka saat mereka mengibarkan Bendera Bintang Kejora.

Baca Juga: Cek Fakta: Tommy Soeharto Ancam yang Berani Ganggu FPI Akan Berhadapan dengan Keluarga Cendana

Baca Juga: Ferdinand Bocorkan Pengganti Menteri Edhy Prabowo Pilihan Jokowi, Simak Pernyataannya

"4 polisi terluka, jg 1 wartawan. Untuk yg kesekian kali “bintang kejora” dikibarkan, harusnya Koopsus focus ke sana,selamatkan NKRI!!!," tulis Hidayat dikutip mantrasuakabumi dari akun Twitter-nya pada Sabtu, 28 November 2020.

Wakil Ketua MPR itu juga mengatakan warga Papua Barat tidak hanya memasang baliho, namun juga mengibarkan Bendera yang jelas-jelas dilarang.

"Aksi massa west papua new gini, mrk tak sekedar pasang baliho, tapi kibarkan bendera “bintang kejora”, katanya unt peringati hari kemerdekaan," lanjutnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Tolak Tes Swab, Ferdinand: Boleh Saja Tidak Tunduk, Silahkan Angkat Kaki dari Indonesia

Sebelumnya, TNI dan Polri mengatakan akan menggelar patroli besar-besaran menjelang perayaan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Hal tersebut dilajukan jajaran TNI-Polri untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Diungkapkan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, pihaknya berkomitmen dengan TNI untuk menjaga stabilitas negara.

“Polri bersama TNI yang akan melaksanakan patroli besar mengantisipasi, mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Baca Juga: Laskar FPI Halangi TNI Penyemprotan Disinfektan, Anggota DPR: Sengaja Rusak Citra Islam?

Awi juga menjelaskan bahwa Polri dan TNI akan menggalang tokoh agama hingga tokoh adat untuk menstabilkan kondisi di sana.

Hal tersebut penting dilakukan agar suasana kondusif dan masyarakat dapat tenang melaksanakan aktivitas sehari-hari.

“Kemudian Polri bersama TNI juga melakukan penggalangan kepada tokoh-tokoh masyarakat, agama, suku, sehingga masyarakat di sana bisa secara kondusif melaksanakan kehidupan sehari-hari di bawah naungan NKRI,” bebernya.

Polri lanjut Awi, berharap agar tidak ada pihak yang menggelar kegiatan atau acara pada 1 Desember mendatang.

Baca Juga: Seolah Kepada Dirinya, Ferdinand Tanggapi Pernyataan Anies Baswedan: Saya Tidak Tuduh Anda

Baca Juga: Anggaran Kegiatan DPRD DKI 888,68 Miliar, Ferdinand: Gila ya, Pantesan Adem-adem Saja

Sebab tandas Awi, Organisasi Papua Merdeka jelas bertentangan degan undang-undang.

“Kita berharap tidak ada yang berusaha melaksanakan acara-acara memperingati hari OPM," lanjutnya.

"Tentunya kita mengetahui bersama bahwa OPM itu inkonstitusional, jadi kita mengimbau masyarakat khususnya rekan-rekan kami yang di Papua tidak melaksanakan hal tersebut,” pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x