Stafsus Jokowi: Contoh Keberhasilan Otsus, Saya dari Keluarga Miskin Mampu Berpendidikan Tinggi

- 30 November 2020, 16:45 WIB
Otsus
Otsus /Mantrasukabumi/Mantrasukabumi.com

MANTRA SUKABUMI - Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden RI sekaligus CEO LSM Yayasan Kitong Bisa, Billy Mambrasar menilai penting program Otonomi Khusus (Otsus) Papua.

Sebab, dengan kebijakan tersebut generasi muda Papua bisa menjadi lebih terdidik, sehingga memiliki peluang sukses atau cita-cita yang lebih tinggi.

"Semangat untuk alokasi Otsus itu paling tinggi untuk pendidikan, saya berasal dari keluarga tidak mampu tapi bisa menempuh pendidikan tinggi menggunakan dana Otsus," ujar Billy dalam diskusi virtual 'Otsus dan Masa Depan Papua', yang digelar Suara Dewan, sebagaimana diterima mantrasukabumi.com press releasenya pada Senin, 30 November 2020.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Anak SBY Kepergok Temui Sosok Wanita Berpengaruh Ini, AHY: Saya Sangat Percaya

Menurut Billy, investasi terbaik ialah pada manusia. Sebab dengan begitu, peradaban dengan sendirinya akan terbangun. Sehingga, ia berharap ke depan pembangunan manusia Papua melalui pendidikan yang ada pada program Otsus, tak dikurangi.

Adapun realisasi program pada Otsus dinilai membutuhkan waktu yang tak sebentar. Sebab, kata Billy negara maju sekalipun hingga kini masih berproses dalam membangun bangsanya.
Yang dibutuhkan saat ini, kata Billy ialah evaluasi program tersebut, yang berbasis data yang sesungguhnya di lapangan.

Selain itu, juga diperlukan pengawasan yang ketat dalam pelaksanaan seluruh program. Sehingga, akhirnya bisa tercapai daripada tujuan otsus, yakni menyejahterakan masyarakat Papua dan Papua Barat.

"Otsus adalah sebuah proses yang akan terus berjalan, dan untuk memastikan sampai ke kesejahteraan Papua, maka perlu ada perbaikan-perbaikan Otsus. Butuh proses komunikasi yang baik antara pemda dan pemerintah pusat. Perlu ada peningkatan kapasistas pelaku pembangunan, bagi yang sudah sekolah tinggi itu adalah utang kepada masyarakat Papua sehingga kita bisa membantu untuk membangun Papua ke arah sejahtera," paparnya.

Di kesempatan sama, Anggota DPD RI daerah pemilihan Papua Barat, M Sanusi Rahaningmas, menyatakan bahwa di Papua Barat Otsus sudah berlangsung selama 10 tahun dan banyak membawa manfaat besar bagi masyarakat.

Baca Juga: Gawat, Presiden Jokowi Tegur Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, Ini Alasannya

Baca Juga: Reuni 212 Akan Tetap Digelar, Berikut Deretan Tokoh yang Akan Hadiri Dialog Nasional

"Otsus dan kesejahteraan Papua, merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Dalam perjalanan kurang-lebih 10 tahun Otsus telah dikelola Provinsi Papua Barat, banyak hal yang didapatkan dan diterima dari masyarakat," ujar Sanusi.

Sanusi mengakui masih ada masyarakat yang tak puas terhadap penerapan Otsus. Namun, menurutnya hal itu terjadi lantaran mereka belum menikmati sepenuhnya program-program yang ada pada Otsus.

Ia berharap ke depan ada evaluasi dari program Otsus. Terutama mengenai alokasi dana untuk pendidikan, yang tak memenuhi target 20 persen.

"Saya berharap kepada semua, kita semua berjuang supaya ke depan sudah ada regulasi dalam penggunaan dana otsus. Agar tidak ada lagi dana dipakai di luar dari tiga hal yaitu kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan," kata Sanusi.

Sementara, Guru Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, Papua Barat, Prof. Dr. Ismail Wakke, Ph.D, menilai otsus merupakan keistimewaan yang diberikan pemerintah pusat terhadap Provinsi Papua dan Papua Barat.

Karena itu, ia berharap perlakuan spesial itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh penerima.

"Alokasi dana otsus yang merupakan satu prakarsa khusus untuk Papua, ini keistimewaan yang tidak dimiliki provinsi lainnya. Tentu kita harus mendayagunakan semaksimal mungkin," tutur Ismail.

Baca Juga: Petamburan II Kebakaran, FPI: Mohon Jangan Ada yang Berspekulasi Macam-macam, Ingat UU ITE

Baca Juga: Reuni 212 Akan Tetap Digelar, Berikut Deretan Tokoh yang Akan Hadiri Dialog Nasional

Menurutnya masyarakat Papua takkan bisa maju tanpa bantuan seluruh anak bangsa, juga oleh orang Papua itu sendiri. Artinya, diperlukan persatuan dan seluruh anak negeri, guna memajukan Tanah Papua.

Ia yakin, berbekal dana otsus peningkatan kualitas manusia Papua bisa dilakukan. Sehingga, akhirnya pemerataan sumber daya manusia (SDM) yang berujung pada peningkatan kesejahteraan, bisa terjadi.

"Kalau kita support dengan Otsus dan suara kita semua, 5-10 orang Papua akan sama bagusnya dengan daerah-daerah lain di Indonesia," kata dia.

Adapun mantan Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Muhammad Rifai Darus, memandang otsus merupakan jalan bagi masyarakat Provinsi Papua dan Papua Barat untuk maju.

"Otsus itu bukan hanya proses tapi otsus adalah akses atau jalan bagi Papua untuk memajukan pradaban di Papua," ujar Rifai.

Baca Juga: Tak Gubris Omongan Ferdinand, Anies Baswedan Malah Umumkan Sampah Jadi Energi

Menurut Rifai, masa depan di Tanah Papua lahir dari kesempatan yang sama. Melalui otsus, kesempatan sama itu salah satunya bisa muncul.

"Bicara tentang masa depan, adalah pemberian kesempatan yang sama. Masa depan ini lahir karena sebuah kejutan dan lahir karena ciptaan," tandasnya.**

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah