Network
MANTRA SUKABUMI – Habib Husin Alwi Shihab yang sering dipanggil Habib Husin menegaskan, bahwa dirinya melaporkan Haikal Hassan bukan soal 'mimpi Rasul'.
Namun, Habib Husin menjelaskan, bahwa dirinya melaporkan Haikal Hassan karena mimpi Rasul yang diframing seolah-olah pelaku dugaan baku tembak dengan polisi tewas fisabilillah.
Hal tersebut disampaikan Habib Husin melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Rabu, 16 desember 2020
Dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun @HusinShihab pada Kamis, 17 Desember 2020, menurut Habib Husin, hal tersebut berbahaya karena dapat dipolitisir untuk melawan hukum sebagai suatu kebenaran.
"Ini bukan soal mimpi Rasul, tetapi soal mimpi Rasul yang diframing seolah-olah baku tembak dengan polisi itu tewas fisabilillah," ujar Habib Husin.
"Ini berbahaya, jika mereka melawan hukum sebagai suatu kebenaran, karena itu kita laporkan HH, supaya kedepannya mimpi Rasul tidak dipolitisir lagi," kata Habib Husin.
Ini bukan soal 'mimpi rasul' tapi soal mimpi rasul yg diframing seolah-olah pelaku dugaan baku tembak dgn Polisi itu tewas fisabilillah. Ini berbahaya, jika mrk melawan hukum sebagai suatu kebenaran, krn itu kita laporkan HH, supaya kedepannya mimpi rasul tdk dipolitisir lagi. https://t.co/9m8tzQ5SqJ— Husin Alwi (@HusinShihab) December 16, 2020
Pada cuitan selanjutnya, Habib Husin menanggapi pertanyaan dari Ulil Abshar Abdalla yang juga seorang tokoh intelektual Islam.
Dalam hal ini, Ulil Abshar Abdalla yang akrab dipanggil Gus Ulil, menanyakan soal keinginan Habib Husin terkait mimpi Haikal Hasan yang dilaporkan ke Polisi.
Menurut Gus Ulil, proses pendewasaan bangsa Indonesia terjadi jika ada kritik dan kontra-kritik.
Selanjutnya, Gus Ulil menegaskan bahwa dirinya bukan penggemar Haikal Hassan dan tidak mempercayai mimpinya.
"Sampai soal mimpi dibawa ke polisi. maunya apa orang-orang ini? Jika sedikit-sedikit dibawa bawa ke polisi, Kapan bangsa ini mau dewasa?" tanya Gus Ulil.
"Pendewasaan terjadi jika ada kritik dan kontra-kritik. Bukan via Polisi. Saya bukan penggemar Haikal Hassan dan tidak mempercayai mimpinya," ujar Gus Ulil.
Sampai soal mimpi dibawa ke polisi. Maunya apa orang2 ini? Jika sedikit2 dibawa2 ke polisi, kapan bangsa ini mau dewasa? Proses pendewasaan terjadi jika ada kritik dan kontra-kritik. Bukan via polisi.
Keterangan: Saya bukan penggemar Haikal Hassan dan tidak mempercayai mimpinya. https://t.co/3w5uW4a0cr— Ulil Abshar-Abdalla (@ulil) December 16, 2020
Menanggapi pertanyaan Gus Ulil, menurut Habib Husin, sedikit orang yang mempunyai pemahaman seperti Gus Ulil. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa banyak orang yang awam soal mimpi.
Habib Husin menjelaskan, bahwa dirinya melaporkan Haikal Hassan bukan soal mimpinya. Tambahnya, Ia melaporkan karena Haikal Hassan mencatut nama Rasulullah yang dikhawatirkan akan menjadi pembenaran dalam melawan hukum.
"Gus Ulil Afwan, sedikit yang punya pemahaman seperti Antum soal mimpi, banyak yang Awam,” ujar Habib Husin.
Gus @ulil afwan, sedikit yg punya pemahaman spt antum soal mimpi, byk yg awam. Soal pelaporan itu bkn karna mimpinya tapi karna mencatut nama RASULULLAH yg dikhawatirkan jadi pembenaran terkait perbuatan mrk yg diduga melawan hukum. Klu itu dibiarkan berbahaya menurut saya. https://t.co/x7gOOXvcIt— Husin Alwi (@HusinShihab) December 16, 2020
“Soal pelaporan itu bukan karena mimpinya tapi karena mencatut nama Rasulullah yang dikhawatirkan jadi pembenaran terkait perbuatan mereka yang diduga melawan hukum. Kalau itu dibiarkan berbahaya menurut saya," Pungkas Habib Husein.***
