"Kalau jadi panutan umat, berperilaku dan berucaplah seperti tuntunan Nabi. Jangan berucap dan berperilaku seperti musuh Nabi, si Abu Lahab," lanjutnya.
Kalau jadi panutan umat, berperilaku dan berucaplah seperti tuntunan Nabi. Jangan berucap dan berperilaku seperti musuh Nabi, si Abu Lahab.
— Henry Subiakto (@henrysubiakto) December 19, 2020
Entah apa dan kepada siapa cuitannya itu ditujukkan, namun akhir-akhir ini staf ahli Menteri Kominfo ini rajin mengomentari situasi yang sedang terjadi.
Sebelumnya, Henry juga berkomentar terkait masih banyak masyarakat yang melakukan demontrasi.
Baca Juga: Tak Hanya Kanker Otak, Ternyata Main HP Terlalu Lama Bisa Sebabkan 7 Bahaya Ini
Baca Juga: Inalillahi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Tiba-tiba Sampaikan Kabar Duka
Menurutnya, mereka yang melakukan demontrasi dan berkerumun dianggap tidak peduli bahkan tidak mau mengerti terkait bahaya Covid-19 dan hanya mengikuti emosi saja.
"Saat ibu kota & sekitar zona merah krn bnyk yg terpapar corona. Ada yg gak peduli, bhkn tdk mau ngerti. Mrk maunya hny demonstrasi & berkerumun ikuti emosi, resiko dibiarkan nanti," bebernya.
Saat ibu kota & sekitar zona merah krn bnyk yg terpapar corona. Ada yg gak peduli, bhkn tdk mau ngerti. Mrk maunya hny demonstrasi & berkerumun ikuti emosi, resiko dibiarkan nanti. Pdhl skrg masuk Masjidil Harrom dan ke makam nabi sj dibatasi. Apa demo sdh lbh penting dr haji?
— Henry Subiakto (@henrysubiakto) December 18, 2020
Henry Subiakto dengan tegas mengatakan, masuk Masjidil Haram dan ziyarah ke makan Nabi saja dibatasi.