MANTRA SUKABUMI - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menanggapi lahirnya Front Persatuan Islam (FPI).
Front Persatuan Islam (FPI) lahir setelah Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan pemerintah pada Rabu, 30 Desember 2020.
Menurut Ngabalin, apapun nama organisasi baru tersebut, tidak ada tempat di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
Baca Juga: Ruhut Sitompul Disebut Hina Dirinya, Natalius Pigai: Untuk Kakandaku, Kami Kirimkan Salam
Baca Juga: Mantan Menteri Kehakiman Muladi Tidak Bisa Dimakamkan di TMP Kalibata, Ini Alasannya
"FRONT PERSATUAN ISLAM (FPI) apapun namamu kau tdk ada t4 di Republik ini. krn basis&haluanmu adalah Negara Khilafah Islamiyah," tulis Ngabalin di akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Jumat, 1 Januari 2021.
Ngabalin menjelaskan jika Negara Khilafah Islamiyah merupakan pembangkangan terhadap negara dan konstitusi yang sah.
FRONT PERSATUAN ISLAM (FPI) apapun namamu kau tdk ada t4 di Republik ini. krn basis&haluanmu adalah Negara Khilafah Islamiyah itu adalah sebuah PEMBANGKANG terhdp NEGARA&Konstitusi yg sah&berlaku. awas JANGAN GAGAL PAHAM. Generasi Muda Islam hrs terlindungi dari ORMAS RADIKAL. pic.twitter.com/DOuwiPR3B1— Ali Mocthar Ngabalin (@AliNgabalinNew) December 31, 2020
Ia juga meminta generasi muda Islam dapat dilindungi dari organisasi masyarakat yang berpaham radikal.
Baca Juga: Tanggapi Mardani Ali Sera, Ferdinand: Bukan Demokrasinya yang Sakit, Tapi Ormasnya