Kiai Najib ditinggal wafat ayahandanya sejak usia enam tahun. Kyai Najib lantas diasuh dan dibimbing sang Paman, almaghfurllah KH Ali Maksum.
Ia lantas menjadi santri KH Arwani Qudus Amin dan mendapat ijazah qira’ah sab’ah darinya.
Sementara Kyai Arwani sendiri mendapat ijazah serupa dari KH Munawwir, muasis Pesantren Krapyak, yang juga merupakan kakek dari Kiai Najib sendiri.***