Rapat Kerja dengan DPR RI, Menpora Zainudin Amali Paparkan 13 Masalah Olahraga Nasional

- 24 Maret 2021, 09:25 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali layangkan protes keras ke BWF.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali layangkan protes keras ke BWF. /foto:putra/kemenpora.go.id/

Pasti mereka akan bimbang dia tidak akan terkonsentrasi. Misalnya hari ini ujian besok dia bertanding pasti dua-duanya, yang satu anjlok yang satu jeblok atau sebaliknya.

Baca Juga: Hilang Usai KLB Sibolangit, Moeldoko Kedapatan Tertindih Tak Begerak saat Tengah Bersama Anak

"Oleh karena itu harus ada kurikulum khusus untuk mereka sehingga mereka tidak ada kekhawatiran kalau dia konsentrasi menjadi atlet prestasi akademiknya akan terganggu,” ucap Menpora menjelaskan.

Kemudian masalah selanjutnya adalah Data base, Sistem Informasi dan analisis big data keolahragaan belum dilakukan.

Belum optimalnya peran BUMN dan Pemerintah Daerah  dalam mendukung atlet berprestasi serta masih kurangnya sinergitas dengan organisasi keolahragaan.

Menpora Amali memaparkan bahwa desain olahraga nasional tujuannya untuk mencapai target jangka menengah dan jangka panjang dari tahun 2021 hingga 2045.

Tahapan target ini dibuat disesuaikan dengan massa waktu pelaksanaan Olimpiade.

Misalnya, partisipasi masyarakat berolahraga Indonesia hanya 34%.

Sementara yang diharapkan untuk mencapai kebugaran dan untuk mendapatkan talenta-talenta yang baik itu harus di tingkat 70 persen, sementara di sisi lain tingkat keaktifan olahraga siswa hanya 5 persen.

Jadi masih sangat rendah contoh yang paling sederhana rata-rata langkah kaki orang Indonesia per hari itu hanya 3513 langkah.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: Kemenpora.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah