Kedua, data dari BPS menunjukkan ke depan proyeksi produksi beras sebetulnya masih mencukupi kebutuhan.
Baca Juga: Proyek Hambalang Dilanjutkan Pemerintah, Andi Arief: Gugurlah Vonis Andi Mallarangeng
Tingkat konsumsi beras per orang kita juga turun terus tiap tahun, disaat yang bersamaan juga pemerintah berhasil meningkatkan ketersediaan lahan baku untuk komoditas beras dari 7,1 juta hektare menjadi 7,46 juta di 2020.
Eko Patrio menilai pemetaan kebutuhan impor beras meleset, dan Eko pun menyoroti cadangan beras Bulog.
“Bicara mengenai data, hal lain yang menurut saya menarik karena ternyata pemetaan kebutuhan impor beras masih meleset," ungkap Eko.
"Ini ada laporan bahwa cadangan beras di Bulog sudah melewati batas 1 juta ton atau di bawah volume minimal untuk stabilisasi pasokan beras. Tetapi, malah Bulog mengatakan sulit untuk menyalurkan beras yang sudah diimpor sebelumnya,” jelas dia.
Baca Juga: Ternyata Mandi Junub dengan Istri Hari Jumat Dapat Pahala Puasa dan Sholat Setahun
“Temuan di enam gudang Bulog di Tegal misalnya, terdapat tumpukan beras hingga 2.000 ton yang diimpor dari Vietnam, Thailand dan India pada 2018 yang sekarang sudah buruk kualitasnya.
"Ini baru di Tegal, jika mengacu pada data seluruh Indonesia, total beras turun mutu ini mencapai 106.642 ton,” lanjut Eko.
Menurut Eko kebutuhan masyarakat terhadap beras tidak terpetakan dengan jelas.