Sektor ini bakal berperan penting dalam memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.
“Selama ini, industri TPT merupakan salah satu sektor yang menyumbang devisa cukup besar dari ekspornya dan menjadi sektor padat karya dengan menyerap tenaga kerja yang banyak,” ungkap Arus Gunawan menambahkan.
Kementerian perindustrian telah mencatat, bahwa kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2020 mencapai USD7,04 miliar.
Sektor industri tekstil mampu memberikan kontribusi sebesar 6,76 persen pada PDB industri pengolahan nonmigas di tahun lalu.
Arus Gunawan menjelaskan, AK-Tekstil Solo merupakan salah satu unit pendidikan milik Kemenperin yang menyelenggarakan program pendidikan setara Diploma II dan terdiri dari tiga program studi.
Terdiri dari Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Kain dan Teknik Pembuatan Garmen. Peran tersebut yang perlu terus dipacu dan dioptimalkan.
Hingga saat ini, AK-Tekstil Solo telah meluluskan lebih dari 1.000 mahasiswa, dengan total sebanyak 300 lulusan setiap tahunnya.
Bahkan 100% dari lulusan tersebut langsung terserap kerja di perusahaan-perusahaan tekstilbesar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, seperti PT. Pan Brothers, PT. Mataram Tunggal Garmen, dan PT. Sritex, Tbk.