“Katakanlah, Habib Rizieq adalah tamu Wali Kota Bima Arya di Bogor. Sebagai tamu, paling tidak ada pendekatan persuasif, jadi tidak langsung main lapor-lapor saja,” ucapnya lagi.
Menurutnya, Bima Arya juga harus memahami bahwa ada konteks politik yang Bima Arya mesti diketahui. Ia pun merasa yakin bahwa Bima Arya mengetahui hal itu.
“Tapi kalau dia bagian dari konteks politik itu ya kita enggak paham jadinya,” tutur Refly Harun.
Kalaupun kondisi Habib Rizieq dikatakan lebih sehat dan lain sebagainya, lanjut dia, tidak berarti kemudian dapat langsung dikatakan bahwa dia melakukan kebohongan.
“Kebohongan itu kan kalau direct. Direct itu misalnya, dia (Habib Rizieq) mengatakan, ‘Kondisi saya hari ini lebih baik dari kemarin, bukan berarti saya tidak kena Covid-19 kan’,” ujarnya.
“Karena orang yang kena Covid-19 belum tentu kondisinya buruk kan?” tutur akademisi itu lagi.
Ia menilai, perkara tersebut tidak hanya soal tes swab itu sendiri, tetapi lebih banyak dimensi politiknya.
Refly berharap bahwa dengan kesaksian Bima Arya ini tidak semakin memberatkan hukuman.