MANTRA SUKABUMI - Abdullah Hehamahua beberapa hari lalu bertemu dengan Presiden Joko Widodo, pertemuan ini diibaratkan Nabi Musa bertemu dengan raja Fir'aun. Sontak pernyataan ini mendapat kritikan dari berbagai kalangan.
Ali Mochtar Ngabalin Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden menanggapi pernyataan Hehamahua yang mengibaratkan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo seperti Musa datangi Fir'aun. Dirinya menyebut anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar FPI Abdullah Hehamahua 'teroris'.
Ali Mochtar Ngabalin menanggapi hal itu melalui cuitannya di akun twitter pribadinya.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
"Nabi Musa merantau ke Madya, setelah 10 tahun kembali ke Mesir. Abdullah Hehamahua lari ke Malaysia setelah kembali ke Indonesia menyihir ummat menjadi radikal&ekstrim," cuit Ngabalin, dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun twitter @AliNgabalinNew, Jum'at, 16 April 2021.
Ali Mochtar Ngabalin menambahkan, bahwa Abdullah Hehamahua kembali ke Indonesia sebagai Teroris.
Baca Juga: Mustofa Nahrawardaya Sebut Tidak Logis Gibran Rakabuming Raih Perhargaan