Baca Juga: Cuaca Jakarta, BMKG: Tidak Ada Potensi Hujan Besok Rabu 21 April 2021
Baca Juga: Tak Jera, Rio Reifan Kembali Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba hingga Empat Kali
"Jika tidak diketahui oleh masyarakat dan bahkan kalau nama itu hilang artinya negeri ini menghianati permintaan Bung Karno yaitu jangan lupakan sejarah," tambahnya.
Menurut Rocky Gerung ini soal yang serius, karena sekali jejak sejarah berhenti maka dia akan diisi dengan segala macam upaya untuk menghilangkan jejak Republik.
"Saya tidak tahu ini kesengajaan atau tidak tapi mudah-mudahan ini semacam kekeliruan, tetapi kalau ini kekeliruan itu ada editor di Mendikbud atau di Bidang itu yang tidak awas," tambahnya.
Menurut Rocky Gerung, kewaspadaan kita terhadap jejak bangsa ini kadangkala atau sering terhalang oleh kenekatan kita mempromosikan masa depan kita, dari bicara terus 4.0, teknologi dan lainnya, sementara akar sejarah kita masih semua tidak paham.
Baca Juga: Cuaca Besok Rabu 21 April 2021 di Pulau Jawa hingga Bali, BMKG: Jakarta Tidak hujan
Diketahui sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengklaim bahwa buku yang dimaksud tidak pernah diterbitkan secara resmi.
“Buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi,” kata Hilmar.